Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Lawan Israel dan AS dengan Minyak! Mon Jan 05, 2009 11:48 pm | |
| Lawan Israel dan AS dengan Minyak!
05/01/2009 - 21:44 INILAH.COM, Dubai – Iran dan Bahrain mendesak negara-negara Islam melawan Israel dan sekutunya dengan minyak. Cara ini pernah dilakukan pada Perang Yom Kippur pada 1973. Tapi, banyak yang ragu, strategi ini takkan ampuh dilakukan saat ini.
Mirfaysal Bagherzadeh namanya. Dia komandan Garda Revolusioner Iran, sebuah unit militer elit di negaranya. Brigadir Jenderal inilah yang mengimbau dunia Islam untuk melawan Israel dengan menyetop ekspor minyak ke Israel dan negara-negara pendukungnya.
Bagherzadeh tidak berbicara atas nama pemerintah Iran. Jenderal jagoan perang ini pun tak termasuk petinggi negara yang mengurus minyak. Tapi, pernyataannya adalah bentuk kemarahan negara-negara Islam atas aksi brutal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
“Merujuk ketergantungan Barat terhadap minyak dan sumber energi negara-negara Islam, dia meminta untuk menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara yang mendukung rezim Zionis,” tulis kantor berita Iran, IRNA.
Iran secara politik adalah musuh utama Israel dan Amerika Serikat. Kedua sekutu itu bahkan menuding Iran (dan juga Suriah) berada di balik militansi yang ditunjukkan Hamas, kelompok garis keras Palestina yang berperang dengan Israel saat ini.
Dalam konstalasi produksi minyak, Iran adalah negara produsen terbesar keempat di dunia saat ini. Mereka menjadi motor Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC). Di OPEC, Iran jadi produsen minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi.
Betulkah minyak dan sumber energi lainnya bisa dijadikan senjata melawan Israel dan AS? Yang pasti, akibat konflik di Gaza, harga minyak terus naik. Harga minyak dengan pasokan Februari, kini naik US$ 1,36 menjadi US$ 47,70 setiap barel pada Senin (5/1) pagi. Sebelumnya, di pasar New York Mercantile Exchange, harga minyak bahkan melambung ke US$ 48,68.
Sikap Bagherzadeh memang bukan resmi sikap pemerintah Iran. Toh, Kementerian Luar Negeri Iran tak pula menunjukkan tanda-tanda menjauh dari sikap Bagherzadeh.
“Kami mendukung tindakan apapun untuk merealisasikan dua langkah utama: penghentian invasi sesegera mungkin dan mengakhiri blokade terhadap Gaza,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hasan Qashqavi.
Dan, Iran meski tidak secara resmi, bukanlah negara pertama yang mengajukan usul ini. Sebelumnya, seorang anggota parlemen Bahrain, juga menyuarakan sikap serupa. Dia meminta negara-negara Arab untuk menggunakan senjata ekonomi seperti minyak dan dana investasi untuk menekan negara-negara Barat mendesak Israel mengakhiri perang brutal tersebut.
Bahrain sendiri sebenarnya hanya negara kecil dalam urusan produksi minyak. Mereka bahkan bukanlah anggota OPEC. Tapi, suara Bahrain ini cukup mengejutkan karena mereka termasuk sahabat AS di Kawasan Teluk.
Menjadikan minyak sebagai senjata melawan Israel, sejatinya pernah dilakukan negara-negara Arab. Mereka melakukan embargo minyak terhadap negara-negara pendukung Israel dalam Perang Arab-Israel pada 1973, termasuk AS dan Jepang. Langkah ini membuat harga minyak dunia melonjak empat kali lipat menjadi hampir US$ 12 per barel.
Tapi, Mehdi Varzi, konsultan energi di London, menganggap ancaman itu takkan berpengaruh besar saat ini. Pasalnya, dunia kini tak sangat tergantung lagi pada minyak OPEC.
Kecuali itu, negara-negara OPEC sendiri sangat mungkin tidak satu kata untuk melakukan embargo. Negara non-Arab seperti Nigeria diperkirakan takkan ikut ambil bagian. Demikian juga Arab Saudi, kawan selingkuhan AS di kawasan Teluk.
Maka, langkah terbaik yang mungkin bisa dilakukan Iran adalah ancaman menutup Selat Hormuz, jalur transportasi strategis minyak dunia. Penutupan itu pulalah yang berkali-kali mereka suarakan jika mereka mendapat serangan dari AS dan Israel yang ngotot menuduh Iran mengembangkan program nuklirnya. [I4] | |
|