Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Sedikitnya Tiga Tentara Israel Tewas di Gaza Tue Jan 06, 2009 9:29 am | |
| Sedikitnya Tiga Tentara Israel Tewas di GazaAngkatan Udara Israel membombardir sasaran-sasaran penting Palestina di bagian utara Jalur Gaza, Kamis (1/1). Israel terus memperkuat pasukannya di tengah-tengah kecaman internasional dan seruan kepada Israel dan Palestina untuk melakukan gencatan senjata. Selasa, 6 Januari 2009 | 05:39 WIB - Kompas DUBAI, SENIN — Sedikitnya tiga tentara Israel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza, Senin (5/1), demikian dilaporkan jaringan televisi Al-Jazeera dan Al-Arabiya.
Al-Jazeera yang bermarkas di Qatar dengan mengutip sumber yang tak disebutkan namanya menyatakan, tiga tentara Israel telah tewas dan 30 lainnya terluka dalam pertempuran dengan pejuang Palestina. Al-Arabiya dari Dubai mengatakan, "Empat tentara Israel tewas dalam pertempuran malam ini di Jalur Gaza."
Sementara itu, Hamas, kelompok Islam yang berkuasa di Jalur Gaza, menyebutkan dalam satu pernyataan sebelumnya bahwa pejuangnya telah menembakkan rudal pada tujuh tank di Kota Gaza dan bahwa 10 tentara Israel tewas. Militer Israel tidak mengomentari pernyataan itu, tapi mereka memastikan ada pertempuran besar.
Hamas Giring Tentara Israel ke Gedung KosongSelasa, 6 Januari 2009 | 07:29 WIB GAZA CITY, SENIN — Militer Israel mempererat cengkeraman di Jalur Gaza. Dari udara, satuan pesawat tempur Israel masih melaksanakan misi menghancurkan infrastruktur Hamas. Sementara dari darat, ribuan tentara terlibat pertikaian sengit dengan para pejuang Hamas.
Baku tembak yang sengit terjadi di Gaza City timur dan di wilayah utara, Senin (5/1). Berusaha memukul balik tentara Israel, para pejuang Hamas gencar menembakkan granat, roket, mortir, dan memasang ranjau.
Menurut beberapa saksi mata, para pejuang Hamas juga terlihat berusaha menggiring tentara Israel masuk ke kawasan yang penuh dengan gedung yang kosong. Di satu sisi, militer Israel mengklaim berhasil menggoyang Hamas, sementara pemimpin senior Hamas di Gaza menyatakan Hamas akan segera menang.
Hamas menyatakan telah menyiapkan ”ribuan” pejuang untuk menghadapi Israel di Gaza. ”Kami sudah siapkan ribuan pejuang yang akan menanti kalian di berbagai sudut kota di Gaza,” kata juru bicara Brigade Ezzedine Al-Qassam, Abu Obeida.
Memasuki hari ke-10 serangan Israel, penduduk Gaza makin terjepit. Sedikitnya 30 pesawat tempur Israel mengebom lokasi-lokasi strategis Hamas, seperti masjid yang dicurigai dipakai untuk menyimpan senjata. Kapal-kapal perang Israel di lepas pantai Gaza juga menembakkan roket untuk membantu operasi di darat. Sejak operasi militer Israel ”Cast Lead” dimulai 27 Desember 2008, sebanyak 530 orang tewas (90 anak-anak) dan sekitar 2.500 orang terluka.
”Sebagian Gaza City telah dikepung. Kami berhasil memukul Hamas, tetapi tujuan utama kami belum tercapai. Operasi militer ini belum selesai,” kata Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak di parlemen.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert juga menolak mengakhiri serangan Israel. Ia menegaskan, Israel tak akan berhenti menyerang Gaza hingga tujuannya tercapai. ”Kami tidak berniat menduduki Gaza kembali. Kami ingin serangan roket dari Hamas berhenti,” katanya.
Israel menuntut tiga hal kepada Palestina, yakni dihentikannya serangan roket dan mortir, pengawasan komunitas internasional pada kesepakatan gencatan senjata, serta kesediaan Hamas untuk melucuti senjata. Hamas juga memiliki dua tuntutan untuk Israel, yakni penghentian serangan Israel serta dibukanya penyeberangan Gaza dan Israel.
Untuk membicarakan krisis di Gaza dan cara penyelesaian konflik, delegasi Hamas, Osama Hemdan, ke Mesir. ”Kami ingin serangan Israel dihentikan dan pemblokadean dibuka. Setelah itu barulah kita dengarkan usulan Mesir,” katanya.
Tak mau terlibat
Semua faksi dalam koalisi Pemerintah Lebanon, termasuk gerilyawan Hezbollah, tak ingin kembali terlibat dalam konflik dengan Israel. ”Sampai saat ini Hezbollah belum terlihat hendak kembali menyeret Lebanon ke konflik baru itu,” kata Menteri Penerangan Lebanon Tarek Mitri.
Banyak pihak mengaku khawatir krisis Gaza akan menular ke Lebanon selatan. Akan tetapi, kata Mitri, Hezbollah sudah menegaskan tidak ingin kembali terlibat perang dengan negara-negara tetangga. ”Ada konsensus di Lebanon. Kami tak ingin perang lagi di wilayah selatan,” ujarnya.
| |
|