adm Admin
Jumlah posting : 54 Registration date : 07.01.09
| Subyek: Saudi Tolak Gunakan Senjata Minyak untuk Tekan Israel Thu Jan 08, 2009 11:28 am | |
| Saudi Tolak Gunakan Senjata Minyak untuk Tekan IsraelKendaraan artileri Israel menembakkan mortir ke Jalur Gaza, Rabu (7/1). Kamis, 8 Januari 2009 | 11:03 WIB - Kompas NEW YORK,RABU-Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud Al-Faisal, Rabu (7/1) mengesampingkan penggunaan minyak sebagai senjata oleh negara Arab guna mewujudkan diakhirinya pembantaian 12-hari militer Israel di Jalur Gaza.
"Minyak bukan senjata. Anda tak dapat mengubah suatu konflik dengan menggunakan minyak," kata Pangeran Saud kepada wartawan di New York di sela perdebatan Dewan Keamanan mengenai serangan Israel yang telah merenggut tak kurang dari 689 jiwa rakyat Palestina.
Kepala diplomat Arab Saudi itu menyampaikan dukungan bagi rancangan resolusi yang diajukan Libya yang akan menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
"Tanggung jawab Dewan Keamanan lah untuk membantu mengakhiri setiap konflik segera setelah konflik tersebut muncul. Dan konflik saat ini di Jalur Gaza tidak terkecuali," katanya. "Jika Dewan Keamanan tak melakukan tindakan ... itu tentu saja menimbulkan tanda-tanya mengenai kredibilitasnya," katanya.
Namun kepala diplomat luar negeri Perancis, AS dan Inggris sedang mengupayakan kesepakatan Dewan mengenai pernyataan yang tak mengikat guna mendukung rencana gencatan senjata yang diajukan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Setelah pembicaraan dengan rekannya dari Perancis Nicolas Sarkozy, Mubarak, Selasa, mengajukan usul tiga tahap bagi diakhirinya perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Rencana tersebut meliputi gencatan senjata segera selama masa tertentu guna memungkinkan bantuan kemanusiaan. Mubarak mengundang Israel dan Palestina untuk datang ke Mesir guna mengadakan pembicaraan mengenai pengamanan perbatasan Jalur Gaza, pembukaan kembali tempat penyeberangannya dan pencabutan blokade Israel.
"Gagasan Presiden Mubarak tak bertentangan atau bertolak belakang dengan usul (Libya) yang diajukan kepada Dewan Keamanan. Sebenarnya, itu melengkapinya," kata Pangeran Saud.
Namun Dewan Keamanan PBB, Rabu, kembali gagal mencapai kesepakatan mengenai cara mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Demikian menurut Presiden DK PBB, Duta Besar Perancis John-Maurice Ripert, kepada wartawan di markas PBB, New York pada akhir pertemuan tertutup. | |
|