Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Bantuan US$ 4,5 Miliar untuk Palestina Tue Mar 03, 2009 5:02 pm | |
| Bantuan US$ 4,5 Miliar untuk PalestinaUtusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell (kiri), Menlu Hillary Clinton (tengah), dan Sekjen PBB Ban Ki-moon berfoto bersama di sela-sela konferensi pembangunan kembali Gaza di Mesir, Senin (2/3). Suara Pembaruan, Selas.03 Maret 2009. [SHARM EL-SHEIKH] Bantuan sekitar US$ 4,5 miliar dijanjikan oleh para donor internasional bagi rakyat Palestina disertai desakan pencabutan segera blokade Israel ke Jalur Gaza.
Tetapi, para donor yang bertemu di Sharm El-Sheikh, kawasan wisata di Laut Mediterania, Mesir, bersikeras, dana bantuan bagi Jalur Gaza tidak boleh disalurkan melalui Hamas, gerakan Islam penguasa Gaza yang dinyatakan Barat sebagai kelompok teroris.
"Kami telah berhasil mengumpulkan dana hari ini sebesar US$ 4,481 miliar, menambah janji bantuan yang sudah disampaikan sebelumnya," ungkap Menteri Luar Negeri Mesir Ahmad Abul Gheit dalam penutupan konferensi yang bertujuan membantu pembangunan kembali Gaza setelah perang tiga minggu yang dilancarkan Israel.
Ia mengatakan, para donor menyerukan pula pembukaan perbatasan-perbatasan Gaza secara segera, menyeluruh, dan tanpa syarat untuk mengakhiri blokade yang menutup arus masuknya barang-barang ke kantong wilayah Palestina berpenduduk 1,4 juta jiwa tersebut, kecuali bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Para pemimpin dunia juga mengimbau segera dilakukannya tindakan mendesak untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah yang hampir kandas. Mereka mengatakan, rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas merupakan hal krusial.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menegaskan, bantuan ekonomi harus diberikan sejalan dengan upaya mewujudkan kesepakatan damai yang komprehensif.
"Bantuan yang kami tawarkan adalah bagian tak terpisahkan dari tujuan kami yang bersifat lebih luas, yakni perdamaian komprehensif dan solusi dua negara," kata Hillary.
"AS siap untuk terlibat dalam diplomasi agresif dengan semua pihak di dalam memajukan penyelesaian komprehensif yang dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan bagi Israel dan negara-negara Arab tetangganya," ujar Hillary.
Galang Dana
Otoritas Palestina, kini, tengah menggalang dana bantuan sebesar US$ 2,8 miliar dari 75 negara dan kelompok-kelompok donor yang berkumpul di Sharm El-Sheikh, enam minggu setelah tercapainya gencatan senjata sementara di sekitar Gaza.
"Konferensi ini seratus persen sukses," kata Menteri Perencanaan Palestina Samir Abdallah. Abul Gheit mengatakan, jumlah yang dijanjikan pada Senin (2/3) melampaui apa yang diperkirakan sebelumnya, sekaligus menambah jumlah bantuan yang sudah dijanjikan sebelumnya menjadi total US$ 5,2 miliar.
Lebih dari 1.300 warga Palestina tewas dalam serangan militer besar-besaran Israel yang juga mengakibatkan sebagian besar wilayah Gaza kini tinggal puing-puing disertai hancurnya rumah penduduk, sekolah-sekolah, dan berbagai infrastruktur lainnya.
Namun, masih belum ada kejelasan bagaimana bantuan dapat menjangkau Gaza karena Israel tetap saja mengaitkan pencabutan blokade dan kesepakatan gencatan senjata jangka panjang dengan Hamas, pada pembebasan seorang tentaranya yang disandera militan-militan Gaza sejak bulan Juni 2006.
Pemerintah AS menjanjikan US$ 900 juta, yang ditegaskan Hillary, tidak boleh jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak tepat. Sementara itu, negara-negara Arab di Teluk menjanjikan bantuan US$ 1,65 miliar. Bantuan sebesar US$ 554 juta dijanjikan oleh Uni Eropa.
Abbas mengatakan, bantuan ekonomi apa pun tidak cukup memadai tanpa disertai penyelesaian politik konflik Timur Tengah yang sudah berlangsung selama beberapa dekade, yakni pembentukan negara Palestina secara berdampingan dengan Israel. Ia menyerukan komunitas internasional agar menempuh langkah-langkah segera untuk membantu menghidupkan kembali perundingan-perundingan damai, di saat Israel kini tengah membentuk sebuah pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sedangkan, rekonsiliasi Hamas-Fatah diharapkan dapat segera terbentuk, yang salah satunya untuk memuluskan upaya-upaya rekonstruksi Palestina. [AFP/E-9]
| |
|