Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Survei Ninabobokan Partai Demokrat Tue Mar 17, 2009 9:22 pm | |
| Survei Ninabobokan Partai Demokrat Hasil survei menjelang pemilu, mayoritas menempatkan Partai Demokrat sebagai parpol yang meraup dukungan paling banyak. Hal itu tentu menggembirakan jajaran pengurus parpol yang didirikan SBY tersebut.
Beberapa hasil survei menunjukkan Demokrat didukung sekitar 21 persen, setara dengan target perolehan suara 20 persen pada Pemilu Legislatif 9 April nanti. Jumlah itu tiga kali lipat dari perolehan suara pada Pemilu 2004, yang hanya 7 persen. Lompatan sangat ambisius, di tengah persaingan parpol yang sangat ketat.
Sumber SP menjelaskan, hasil survei yang menunjukkan dukungan besar bagi Demokrat dikhawatirkan meninabobokkan parpol incumbent tersebut. Dia membandingkan posisi Demokrat saat ini, dengan posisi PDI-P pada pemilu lima tahun lalu, yang juga berstatus partai incumbent."Selain sama-sama incumbent, Demokrat dan PDI-P sama-sama punya sumber dana melimpah," ujarnya, di Jakarta, Senin (16/3).
Namun, ada perbedaan mencolok antara PDI-P lima tahun lalu, dan Demokrat menjelang pemilu tahun ini. Pada Pemilu 2004, posko PDI-P sangat marak, demikian pula atribut partai Banteng, seperti bendera dan baliho, tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air.
Di samping itu, ada dana dari pusat yang cukup signifikan, untuk membantu caleg di daerah. "Namun demikian, PDI-P terseok dari posisi teratas dengan 33 persen suara pada Pemilu 1999, menjadi posisi kedua dengan 19 persen suara pada 2004," katanya.
Kondisi Demokrat saat ini jauh di bawah PDI-P lima tahun lalu. "Gema kehadiran Demokrat tidak terasa di daerah-daerah. Tidak ada posko, demikian pula atribut hanya marak di wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, dukungan dana dari pusat untuk caleg di daerah juga tidak memadai. Kondisi ini tentu tidak kondusif bagi sebuah parpol yang memasang target hingga tiga kali lipat dari perolehan suara lima tahun lalu," jelasnya.
"Harus dibedakan, kekuatan Demokrat sebagai parpol, dan kharisma SBY," ujarnya. | |
|