Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Pemilu Damai & Lancar Thu Apr 09, 2009 5:35 pm | |
| Pemilu Damai & Lancar Ada upaya menggagalkan pemilu di Papua. Tetapi warga tetap menggunakan hak pilihDari kiri ke kanan: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di TPS 3 Kelurahan Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Wapres Jusuf Kalla di TPS 20, Menteng, Jakarta Pusat, Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri di TPS 037 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kemang V, Jakarta Selatan, Ketua MPR Hidayat Nurwahid di TPS 47, Jatimakmur, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (9/4).
[JAKARTA] Pemungutan suara untuk Pemilu Legislatif 2009 pada Kamis (9/4), secara umum berlangsung damai dan lancar. Warga tampak antusias mendatangi tempat pemungutan suara (TPS). Di sejumlah TPS warga sudah mengantre dan terpaksa menunggu kesiapan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang terlambat memulai proses pemungutan suara, yang seharusnya dimulai pukul 07.00 waktu setempat.
Meskipun demikian, ada sejumlah insiden hingga memakan korban jiwa, seperti yang terjadi di Papua menjelang pelaksanaan pemilu. Selain itu, pelaksanaan pemungutan suara ternyata tidak bisa serentak di seluruh wilayah Indonesia, karena persoalan logistik.
Persoalan lain yang mewarnai pelaksanaan pemilu kali ini adalah tidak disediakannya TPS khusus di rumah sakit. Akibatnya, banyak pasien, dokter, dan tenaga medis yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
Di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, misalnya, jumlah pasien dewasa yang dirawat pada Kamis (9/4) berjumlah 560 orang, dan pasien anak-anak yang dijaga orang dewasa sebanyak 167 orang. Selain itu, jumlah pegawai RSCM baik PNS dan kontrak berjumlah 4.100 orang, sedangkan dokter yang magang dan sekolah 1.600 orang.
"Tidak tersedianya TPS khusus di RSCM baru terjadi untuk pertama kalinya pada Pemilu 2009," ujar staf Humas RSCM Yati Bahar.
Nasib yang sama menimpa penumpang pesawat dan karyawan Bandara Soekarno Hatta. Mereka banyak yang gigit jari karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS khusus.
Panji, karyawan PT Angkasa Pura II yang berdomisili di Kalideres, awalnya berharap bisa mencontreng di TPS di bandara seperti pemilu sebelumnya. Namun, dia tidak mengetahui prosedur baru, bahwa harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Keluhan serupa disampaikan Dian warga Bandung yang hendak terbang ke Surabaya.
Namun, di LP Cipinang, KPPS setempat justru menambah bilik suara dari 3 menjadi 6 di 9 TPS. Penambahan dilakukan agar proses pemilihan umum oleh para warga binaan bisa berlangsung cepat, mengingat jumlah mereka yang menggunakan hak pilih cukup banyak.
Kalapas Cipinang, Haviluddin mengatakan, semua narapidana menggunakan hak pilihnya dalam pemilu kali ini.
Insiden di Papua
Menjelang pelaksanaan pemungutan suara, terjadi beberapa insiden di Papua. Pesawat Aviastar, Kamis (9/4) pukul 07.45 WIT, jatuh dalam penerbangan dari Jayapura menuju Wamena, di Gunung Pike, kawasan Pasir Putih Tulem, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Dalam kejadian itu, enam awak pesawat tewas.
Insiden lainnya, Polsek Abepura, Papua, diserang sekelompok orang tak dikenal, Kamis dini hari, menggunakan panah dan bom rakitan. Seorang penyerang ditembak mati.
Selain itu, terjadi pembakaran Kantor Rektorat Universitas Cenderawasih dan Depo Pertamina di Biak, yang menewaskan seorang balita. "Ada upaya menggagalkan pemilu di Papua. Tetapi warga tetap menggunakan hak pilih," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Bagus Ekodanto.
Di Makassar, seorang caleg mengamuk di TPS karena nomor urutnya di surat suara berubah. Herman Hafid Nassa, caleg dari Partai Persatuan Pembangunan mengaku, dia seharusnya berada di nomor urut 10, namun dalam surat suara tercantum di nomor 9.
Tak Serentak
Sementara itu, pemungutan suara pemilu legislatif tahun ini tidak bisa dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Selain di Flores Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena pemilih harus mengikuti prosesi Paskah, beberapa kabupaten di Papua dan Maluku tidak bisa melaksanakan pemilu karena keterlambatan logistik pemilu.
Di Papua, logistik pemilu belum tiba di 16 distrik (kecamatan) di Kabupaten Paniai dan Yahukimo. "Di Paniai, ada empat distrik dan di Yahukimo ada 12 distrik yang belum terkirim logistiknya. Distribusi baru dilakukan hari ini dan pemilu di sana dilaksanakan tanggal 10 April," kata Kepala Biro Logistik KPU, Dalail.
Sedangkan anggota KPU Papua Hasjim Sangaji menyatakan, logistik untuk 246 TPS di lima kabupaten, yakni Paniai, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Yalimo, dan Mamberamo Tengah, belum terdistribusi. Kondisi tersebut dibenarkan Ketua KPU, Abdul Hafiz Anshary, bahwa ada 134 TPS yang belum menerima logistik di lima kabupaten di Papua.
Sementara itu, Bupati Merauke, Papua, Jhon Gluba Gebze meminta pemilu lanjutan untuk 1.000 warga yang tidak terdaftar.
Dari Ambon dilaporkan, Ketua KPU Maluku Idrus Tatuhey menyatakan pemilu lanjutan kemungkinan digelar di beberapa kabupaten karena mengalami kekurangan surat suara untuk Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kepulauan Aru.
Partisipasi Pemilih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 03 Kelurahan Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Seusai mencontreng Presiden mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya. "Saya yakin, dengan partisipasi yang baik, bangsa ini benar-benar memberikan mandat yang jelas kepada mereka yang mewakili kita di lembaga legislatif untuk 5 tahun mendatang," katanya.
Presiden juga berharap, rangkaian pemilu legislatif dan pilpres mendatang berlangsung aman, jujur, adil, dan demokratis. "Kalau ada masalah teknis di lapangan, harus diselesaikan secara cepat, tepat, dan sebaik-baiknya sesuai UU yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla sekeluarga menggunakan hak pilih di TPS 20 Taman Karawang, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Saat di bilik suara, Wapres sempat berkelakar, "Ibu (Mufidah Jusuf Kalla, Red) bingung memilih siapa, karena partai dan calon legislatifnya terlalu banyak."
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri beserta keluarga memberikan hak suara di TPS 37 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Seusai mencontreng, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P, Taufiq Kiemas, dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, optimistis partainya memenangi pemilu legislatif. Puan berharap pemilu legislatif berlangsung jujur dan adil, serta tanpa kecurangan, mengingat masalah daftar pemilih tetap tak kunjung dituntaskan KPU. "KPU tak siap 100 persen. Walau bagaimanapun, pemilu harus tetap berjalan," katanya
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang memberikan suaranya di TPS 045, Kemang Barat, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, optimistis partainya bisa meraih 20 persen suara dalam pemilu legislatif.
Disinggung apakah partainya siap kalah, Prabowo menjawab, persoalannya bukan sekadar kalah atau menang. "Kita siap kalah. Tetapi kalau menangnya tidak legitimated sebetulnya juga repot bagi si pemenang. Jadi dalam demokrasi, yang menang harus diakui bahwa dia menang dengan benar," katanya.
Secara terpisah, anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengimbau para saksi untuk mengawal suara rakyat dari upaya kecurangan. "Proses demokrasi harus legitimated, jangan sampai ada yang mencederai hasil pemilu," ujarnya, saat ditemui seusai mencontreng di TPS 47, RT 01/09, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi. Suara Pembaruan,Kamis 09 April 2009 | |
|