Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: "Blok S" Makin Kuat Golkar Memperkuat Pemerintahan Tue Apr 21, 2009 5:29 pm | |
| "Blok S" Makin Kuat Golkar Memperkuat Pemerintahan Suara Pembaruan, Selasa 21April 2009 [JAKARTA] Partai politik (parpol) yang merapat ke Partai Demokrat atau capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau lebih dikenal dengan sebutan "Blok S", semakin banyak. Sampai saat ini telah ada 10 parpol yang resmi bergabung.
Ke-10 parpol itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Pelopor, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain itu, Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Golkar, kemungkinan besar menyusul.
Dari 15 parpol itu, baru PKB dan PKS yang dipastikan memperkuat Demokrat di parlemen dan kemungkinan ditambah PPP, PAN, dan Golkar. Apabila ketiga parpol itu resmi berkoalisi, "Blok S" makin kuat di parlemen.
Anggota Tim Sembilan Demokrat, Ruhut Sitompul kepada SP di Jakarta, Selasa (21/4), menyatakan setelah menjalani komunikasi politik yang intensif, 10 parpol itu telah menandatangani kontrak koalisi yang memberikan jaminan bagi langgengnya kesamaan persepsi yang akan diperjuangkan bersama.
Partai Demokrat, lanjutnya, tetap membuka pintu bagi parpol lain untuk bergabung dengan koalisi tersebut. "Kami juga akan memastikan koalisi dengan PKNU, PPP, dan PAN," ujarnya.
PAN dan PPP, belum bisa langsung merapat ke koalisi, karena kedua parpol itu diberi kesempatan menyelesaikan konflik internal. "Komunikasi politik dengan kedua partai itu menunjukkan tanda-tanda positif," katanya.
Senada dengannya, anggota Tim Sembilan yang lain, Syarif Hasan mengatakan secara informal Demokrat sudah berkoalisi dengan Golkar. "Partai Golkar adalah partai besar yang memiliki potensi menjalin koalisi dengan Demokrat guna memperkuat pemerintahan baru. Komunikasi politik masih terus kita lakukan dengan Golkar. Kalau koalisi ini bisa terbangun, tentu akan lebih baik ke depan," katanya.
Demokrat menargetkan membangun koalisi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 60 persen kursi di parlemen, sehingga pemerintahan menjadi kuat.
Ketua Umum PKPI, Meutia Hatta menyatakan pihaknya tetap berkoalisi dan mendukung kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai capres. Koalisi antara PKPI dengan Demokrat, sudah dilakukan sejak lima tahun lalu. "Karena koalisi ini bagus, maka harus dilanjutkan," katanya.
Senada dengannya, Ketua Bapilu PPI, Boston Manurung menyatakan pihaknya mendukung duet SBY-Akbar Tandjung maju dalam Pilpres 2009.
"Dukungan kami didasarkan pada pertimbangan keberhasilan SBY sebagai Presiden periode 2004-2009. Sedangkan Akbar adalah figur negarawan yang arif, cerdas, loyal, santun, memiliki pengalaman, serta mempunyai jiwa kepemimpinan dan kematangan kepribadian," katanya.
Belum Pasti
Secara terpisah, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan hingga kini ia belum bisa memastikan koalisi dengan Partai Demokrat. "Kami belum bisa memastikan koalisi dengan siapa pun. Hingga kini kami masih menunggu sidang majelis syuro PKS tanggal 25 hingga 26 April mendatang," katanya.
Dikatakan, majelis yang beranggotakan 99 orang tersebut merupakan institusi tertinggi pengambil kebijakan partai. Sedangkan, Sekretaris Jenderal PPP Irgan Chaerul Mafiz mengaku hingga kini masih ada tiga aspirasi untuk capres, yakni SBY, Prabowo, dan Megawati. "Semuanya akan diputuskan dalam rapimnas khusus yang digelar minggu ini," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Soemarsono mengaku segala keputusan berkoalisi diambil dalam rapimnas khusus. Ia enggan mengomentari koalisi secara lebih mendalam. "Nanti dalam rapimnas khusus diputuskan berkoalisi dengan siapa. Memang ada berbagai opsi, kita berkoalisi, apakah mengajukan capres atau cawapres dan berkoalisinya dengan siapa," jelasnya.
Sedangkan, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan koalisi hanya mungkin tercipta jika kedua belah pihak saling menerima. Kendati ada sinyal merapat ke Demokrat, masih ada opsi lain yang tidak dihapus.
"Golkar menghormati kriteria cawapres yang disampaikan SBY, meskipun terkesan multitafsir. Golkar masih terus mendalami, menjajaki, dan berkomunikasi intensif," katanya.
Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Bambang Soesatyo menyatakan kaum muda Partai Golkar mengimbau partai tersebut tidak terburu-buru menyerahkan nama cawapres untuk mendampingi SBY. "Sampai sekarang Partai Demokrat, khususnya SBY, belum memberi sinyal untuk menerima cawapres dari Golkar. Sebelum ada hitam di atas putih, sebaiknya Golkar jangan dulu menyerahkan nama-nama cawapres. Kalau sampai ditolak, itu sangat memalukan," ujarnya.
Koalisi PDI-P
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung mengatakan parpol yang sudah pasti merapat ke PDI-P untuk membangun koalisi selama lima tahun ke depan adalah Hanura, Gerindra, dan Partai Bintang Reformasi (PBR). Selain itu, PDI-P juga didukung beberapa partai kecil lain, namun Pramono tidak memerincinya.
Pada kesempatan itu, Pramono kembali mendesak pihak-pihak yang berkewenangan segera menangani dugaan kecurangan pemilu legislatif. "Kalau dugaan kecurangan pemilu tidak diselesaikan, PDI-P kemungkinan tidak akan mengajukan capres. PDI-P ingin pemilu berjalan adil, bersih, dan bermartabat," tegasnya.
Sedangkan, Ketua Tim Dewan Integritas Bangsa (DIB) Salahuddin Wahid menyatakan semua parpol yang tidak berkoalisi dengan Demokrat harus duduk bersama menentukan capres-cawapres yang bakal diusung. "Memang sulit untuk mengalahkan SBY pada Pilpres 2009, namun jika semua parpol bersatu, kemungkinan itu tetap ada," katanya.
| |
|