Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Tiga Kandidat Yakin Menang Satu Putaran Sat May 22, 2010 3:33 pm | |
| Tiga Kandidat Yakin Menang Satu Putaran Suara Pembaruan,Sabtu 22 Mei 2010[JAKARTA] Tiga kandidat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) periode 2010-2015, Marzuki Alie, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng yakin memenangi pemilihan Ketua Umum hanya dalam satu putaran. Sedangkan, menenai mekanisme pemilihan, kubu Marzuki dan Anas memilih pemungutan suara atau voting, sedangkan kubu Andi lebih memilih secara aklamasi. Demikian rangkuman wawancara SP dengan ketiga kubu sebelum acara pembahasan tata tertib dan AD/ART, Kongres PD, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/5). Marzuki Alie menyatakan, dirinya telah membuat kontrak politik dengan 22 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 298 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai komitmen dukungan. “Kita sepakati adanya kontrak politik kebersamaan. Bila ada satu orang mengalami kesusahan, 22 DPD dan 298 DPC ikut merasakan. Dalam kontrak itu juga diberikan keleluasaan kepada daerah dalam menentukan calon kepala daerah dengan sistim yang ada,” ujar Marzuki yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2009-2014. Marzuki menyadari adanya kemungkinan dukungan DPD dan DPC beralih ke kandidat lain meski sudah ada kontrak. “Tapi soal dukungan dalam kontrak, saya tidak bohong. Dukungan yang ada kalau dikurangi 10 persen, kir-kira 250 suara, berarti itu satu putaran,” kata Marzuki. Dia hanya berharap tidak ada pertarungan yang tidak sehat di dalam pembahasan tata tertib. Menurutnya, pasal-pasal yang saling menjegal dan mengganjal harus dibuang. Sementara itu, Anas Urbaningrum memastikan telah mendapat dukungan solid dari 280 DPC. “Ikatan bathin dan nurani membuat dukungan terhadap saya punya konteks yang beda dengan yang lain dan tetap terjaga dengan baik sampai saat ini,” kata Anas. Anas mengaku tak mempersoalkan kepindahan sejumlah pendukungnya ke kubu Andi Mallarangeng. “Saya pastikan dukungan terhadap saya cukup untuk menang satu putaran,” ujar Anas. Sedangkan, Andi mengklaim didukung 247 DPC. “Semakin hari semakin kuat dukungan itu dari Sabang sampai Merauke, dari Mariaman hingga Pulau Rote. Kalau ibarat lomba lari, ini di lap terakhir, kita semakin terdepan,” kata Andi. Menurut hitung-hitungan kubu Andi, setidaknya masih ada 40 persen DPC yang belum menentukan pilihan sehingga masih bisa menyeberang ke tiga kandidat. Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Andi Mallarangeng, Panangian Simanungkalit, hingga Jumat (21/5) malam, sudah ada 360 DPC dan DPD mendukung Andi. Dua hari lalu sebanyak 42 DPC dari enam provinsi ikut bergabung menyusul Yahya Sacawirya, yang menyeberang dari kubu Anas ke kubu Andi.
Aklamasi Meski masing-masing meyakini akan menang satu putaran, ketiga kandidat Ketua Umum PD memilih mekanisme yang berbeda dalam pemilihan. Andi menginginkan mekanisme aklamasi, sementara kubu Anas dan Marzuki lebih memilih mekanisme pemungutan suara atau voting. “Aklamasi itu statusnya pengambilan keputusan. Dalam pemilihan Ketua Umum, boleh aklamasi, boleh pemungutan suara. Dua-duanya halal dalam ukuran kompetisi demokratis. Tapi kalau calon yang memenuhi syarat lebih dari satu, tentu mekanismenya lewat voting, bukan aklamasi,” ujar Anas. Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Marzuki Alie Max Sopacua, proses pemilihan tak mugkin secara aklamasi, karena tiga kandidat yang maju sama-sama memenuhi syarat. Meskipun menyetujui mekanisme voting dalam pemilihan ketua umum, namun kubu Anas dan Marzuki sama-sama menolak sistem e-voting yang kabarnya akan diterapkan dalam Kongres II PD. “E-voting itu belum lazim dalam kongres. Kalau e-voting mau digunakan, tentu harus diaudit terlebih dahulu supaya legitimasiya terjamin. Jadi saya kira lebih baik manual karena justru menarik,” ujar Anas. Terkait aklamasi, peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, karena SBY tidak eksplisit menyatakan dukungan terhadap salah satu calon maka aklamasi tidak mungkin terjadi. Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, semalam, sekitar pukul 22.00 WIB, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil dua calon ketua umum, yakni Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Diduga kuat, pemanggilan itu dilakukan SBY karena persaingan dua kubu itu yang terlihat sangat keras. Ketua Tim Pemenangan Anas, Achmad Mubarok membenarkan adanya pertemuan itu. Namun, dia membantah kalau pemanggilan itu terkait dukungan SBY terhadap salah satu calon. “Andi dan Anas serta masing-masing tim sukses diberi arahan bahwa SBY tidak akan mengintervensi dalam pemilihan ketua umum. Beliau ingin menghargai aspirasi dari bawah,” ujar Mubarok, Sabtu (22/5). Menurut Burhanuddin, perebutan Ketum PD diprediksi makin ketat sebab sekitar 40 % pemilik suara masih gamang terhadap tiga kandidat. “Sulit menebak. Pilihan masih belum jelas,” katanya, Sabtu. Ketua Umum PD, kata Burhanuddin, ditentukan antara lain faktor Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun sampai saat ini sikap SBY tidak eksplisit menyebut kriteria calon sehingga pertarungan akan ketat. Faktor lain adalah politik uang dan kemungkinan terjadinya pengelompokan kombinasi dukungan Marzuki Alie dan Anas Urbaningrum. Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Kastorius Sinaga berharap, tidak ada kuda hitam yang muncul –atau dimunculkan– di arena kongres. Kastorius pada diskusi publik “Pemimpin Muda dalam Konstelasi Politik Indonesia Terkini” di Bandung, Jumat (21/5), mengatakan, kuda hitam menunjuk pada pengertian calon yang tidak diunggulkan tetapi mendadak diperhitungkan dan muncul pada detik-detik akhir pertarungan. Menurut Kastorius, apabila kuda hitam sampai muncul, maka getahnya akan ditanggung oleh PD. “Kuda hitam bisa menjadi bola panas bagi SBY. Karena itu, saya lebih berharap kuda-kuda yang ada dan sudah berjuang saja yang nantinya terpilih,” ujarnya. | |
|