Idul Fitri Ragam Budaya Ala Inggris

LONDON — Kostum dan atribut berbeda, bahasa berbeda, macam hidangan berbeda, namun tetap satu Idul Fitri yang dirayakan oleh komunitas besar Muslim multietnis di Inggris.

Muslim di London berpakaian berbeda untuk perayaan tiga hari Idul Fitri yang telah dimulai sejak 30 September lalu. Timur London misal, adalah tempat komunitas Pakistan terkonsentrasi, sehingga kain sari tradisional dan pakaian punjabi paling mencolok dalam perayaan.

Menyeberang kota menuju Utara di Jalan Edgware, dimana komunitas Arab mendominasi, wanita banyak terlihat mengenakan abaya dan jilbab terbaik sementara para lelaki dengan kiffaye mereka.

Tentu, hidangan Idul Fitri pun menjadi cerminan ragam dan perbedaan budaya dan latar belakang Muslim di London. Dalam wilayah seputar Masjid London Timur, keluarga Pakistan dan Bengali merayakan dengan memasak Jalebi, roti mentega empuk berisi buah, sayur, atau daging, yang digoreng lalu dicelupkan dalam sirup.

Sementara di Utara London, penganan tradisional Turki Hazer Baba menjadi hidangan favorit saat Idul Fitri, dan di Jalan West Ham, Timur London, semua makanan di atas masuk dalam pemandangan di jalan. Salah satu sisi, sebuah toko asli Pakistan, Shaban bahkan menjual kain sari buatan Karachi pada menit-menit terakhir saat Idul Fitri.

Toko di sebelah kanan, Shaker, yang berlatarbelakang Irak terlihat sibut menjual berbagai macam manisan dan permen-permen Arab. Namun ribuan orang dengan semua keragaman itu akan bersatu hingga pada Sabtu, tanggal 11 Oktober nanti. Hari dimana diselenggarakan jamuan akbar Idul Fitri di Trafalgar Square, London Tengah.

Tahun ini merupakan perayaan ketiga. Jamuan itu diorganisasi oleh payung organisasi Muslim di Inggris yaitu Muslim Council of Britain (MCB) dan didukung oleh Walikota London dengan kerjasama lembaga donasi bantuan Islam Internasional London.

Para warga London dari berbagai latar belakang ras, Muslim maupun non-Muslim diundang dalam jamuan akbar itu. Mengapa akbar, sebab acara itu plus bazar jalanan, berbagai macam stan makanan, dan pameran aneka pernak-pernik.

Pengunjung tahun ini bakal dapat menikmati pertunjukkan langsung dari banyak penghibur, grup nasheed, penyanyi, termasuk penyanyi dunia Sami Yusuf. Tahun ini pula, perayaan akan menghadirkan workshop interaktif tentang Islam di Inggris.

Pertunjukkan video akan memperkenalkan pada penonton bagaimana keragaman budaya dan perbedaan didalam komunitas Muslim Inggris. Sesuatu yang juga diakui oleh pemilik toko manisan "Shaker" tadi. "Perbedaan dalam makanan dan selera di lidah bukan masalah," ujarnya. Ia melanjutkan lagi, "Apa yang paling penting ialah, kami semua merayakan Idul Fitri bersama,"/it