Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Ditengah Aksi Protes, Masjid Terbesar di Jerman Diresmikan Mon Oct 27, 2008 12:35 pm | |
| Ditengah Aksi Protes, Masjid Terbesar di Jerman Diresmikan Senin, 27 Okt 2008 Muslim Jerman meresmikan pembukaan Masjid Merkez di kota Duisburg, Minggu (26/10). Pembukaan masjid baru yang menjadi masjid terbesar di Jerman ini disambut bahagia oleh warga Muslim, namun dikecam oleh kelompok yang menolak pembangunan masjid di negeri itu. Masjid Merkez dibangun oleh komunitas Muslim Turki, yang mendominasi 3,2 juta kaum Muslimin di Jerman. Masjid megah ini memiliki menara setinggi 34 meter dan kubahnya dihias dengan lukisan tangan bermotif bunga serta tulisan ayat-ayat suci al-Quran. Yang unik dari masjid ini, adalah lampu gantung dimana terdapat ukiran Asmaul Husna. Masjid ini mampu menampung 2.000 jamaah. Biaya pembangunannya yang menghabiskan dana jutaan euro berasal dari dana pribadi dan sumbangan masyarakat Muslim di Jerman. Masjid ini dibangun ditengah resistensi kelompok-kelompok yang menentang pembangunan masjid di kota-kota di Jerman. Mereka beranggapan, bangunan masjid merupakan lambang "kekuasaan" Muslim di negeri itu. Aksi-aksi protes sekelompok masyarakat Jerman terhadap pembangunan masjid berlangsung di Berlin, Munich dan Cologne. "Berapa banyak lagi masjid yang akan ditoleransi oleh negara ini," sindir surat kabar berhaluan konservatif di Jerman, Die Welt dalam kolom komentarnya. Sementara warga Muslim mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat Jerman, mereka berhak untuk membangun tempat ibadah. "Kenyataannya, kami diizinkan untuk membangun masjid. Bagi kami ini sebuah pertanda bahwa masyarakat Jerman bisa menerima kami," kata Mustafa Kücük, juru bicara Masjid Merkez. Saat ini ada 206 masjid di Jerman dan lebih dari 120 masjid sedang dalam proses pembangunan atau masih dalam rencana untuk segera dibangun. (ln/guardian/iol) 27/10/08 - Antara Mesjid Agung Diresmikan di Kota Industri Jerman Barat
Duisburg, Jerman (ANTARA News) - Sebuah mesjid agung berkapasitas 1.200 jamaah diresmikan, Minggu, di Duisburg, Jerman bagian barat, tanpa menimbulkan kehebohan seperti yang terjadi dalam rencana pembangunan sebuah mesjid di dekat Koln.
Para pemimpin Kristen ikut memberikan sambutan pada upacara pembukaan dan Duisburg Philharmonic Orchestra serta band-band Truki turut memeriahkan acara tersebut.
Dalam pidato peresmiannya, Perdana Menteri Negara Bagian North Rhine Westphalia, Juergen Ruettgers, menegaskan kembali hak 3,3 juta pemeluk Islam di Jerman untuk membangun mesjid sebesar yang mereka kehendaki.
"Kita perlu lebih banyak lagi mesjid di negara ini, tidak hanya di kawasan pedalaman, tetapi di tempat-tempat umum dan terkenal," katanya, sebagaimana dilaporkan DPA.
Pernyataan Ruettgers sangat bertolak belakang dengan kehebohan yang belangsung di Koln, tempat sejumlah tokoh masyarajat lokal memprotes mesjid yang direncanakan di sana, dengan alasan "terlalu besar" dan kerusuhan berkobar pada bulan lalu ketika kalangan ekstrem kanan berusaha dengan sia-sia untuk menggelar protes anti-Islam.
Para pejabat kota mengatakan salah satu perbedaan dari Koln, yang penduduknya makmur dan dari kalangan kelas menengah, dengan Duisburg, 55 kilometer jauhnya, adalah etnis Turki Muslim merupakan mayoritas penduduk kota itu dan mereka rdari kalangan kelas pekerja.
Di Marxloh, kawasan pinggiran kota dan tempat mesjid itu dibangun, sepertiga penduduknya yang berjumlah 18.000 orang beragama Islam.
Azan juga akan dikumandang dari menara mesjid setinggi 34 meter. Praktek mengalunkan panggilan shalat ini menjadi pokok keberatan dari para penentang berdirinya mesjid di banyak kota Jerman.
Pemerintah negara bagian dan Uni Eropa memberikan bantuan sebesar 3 juta euro pada kompleks mesjid tersebut, yang meliputi balai pertemuan, kafe dan mesjid itu sendiri memiliki beberapa kubah bergaya Ottoman Turki.
Sementara itu, 4 juta euro lainnya disumbangkan oleh kaum Muslimin melalui kampanye pengalangan dana internasional. (*)
| |
|