Duet Megawati-Nurwahid Diharapkan Jadi Ratu Adil

BEKASI (Pos Kota) - Duet Megawati Soekarnoputri-Hidayat Nurwahid saat ini, dianggap sebagai pasangan kuat yang diharapkan sebagai Ratu Adil. Hal itu diungkapkan Direktur Pro Mega Center, Mochtar Mohamad, di Jakarta, Kamis (23/10).

”Duet Mega-Hidayat diharapkan mampu menjelma menjadi Ratu Adil yang tengah menunggu fajar menyingsing dari keterpurukan ekonomi nasional.”

Ini berdasarkan hasil analisis Pro Mega Center terhadap kondisi pasangan tersebut dibanding calon lain. ”Pasangan Mega-Nurwahid saat ini mempunyai modal sosial maupun modal politik terkuat,” tandas Mochtar.

Dikatakan, Megawati mempunyai modal sosial yang kuat di antaranya karena moralitasnya baik, jujur, tegas dan punya kepribadian kuat.

Ia juga merupakan putri proklamator sehingga dinilai mampu menjamin tegaknya Pancasila dan UUD’45 dalam bingkai NKRI.

Hidayat Nurwahid, katanya, selain berkepribadian baik, juga merupakan seorang santri yang mengenal kultur Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama. Gaya hidupnya sederhana dan bersahaja sekaligus seorang intelektual muda muslim yang mampu mewakili unsur muda.

MESIN POLITIK KUAT
Dari sisi modal politik, Megawati didukung mesin politik yang kuat dan calon pemenang Pemilu 2009. Dukungan kader PDI Perjuangan terhadap calon presiden Megawati lebih dari 90 persen. Militansi kader PDI Perjuangan terhadap Megawati sangat kuat.

Hidayat didukung oleh PKS yang cukup andal dan diprediksi akan masuk 3 besar partai Pemilu 2009. Dukungan kader PKS terhadap Hidayat Nurwahid saat ini sekitar 60 persen, meski belum ditetapkan oleh Dewan Syuro. Setelah ditetapkan sebagai cawapres pendamping Megawati, diprediksi dukungan pemilih PKS terhadap Hidayat akan mencapai sekitar 90 persen.

Dengan modal seperti itu duet Mega-Hidayat diprediksi akan mampu mengatasi persoalan bangsa dan mengembalikan Indonesia pada tingkat kepercayaan dunia serta mampu membangun jatidiri bangsa dengan kepribadian Pancasila dan UUD’45.

”Inilah yang dimaksud dengan Sang Ratu Adil menunggu fajar menyingsing. Pada gilirannya cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai jembatan emas mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang masyarakat adil dan makmur akan terwujud. Tak heran orang mengatakan Megawati sejatinya titisan Bung Karno,” tandas Mochtar Mohamad.