Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Menilik Proses Pemilihan Presiden di AS Fri Oct 31, 2008 5:18 pm | |
| Menilik Proses Pemilihan Presiden di AS Suara Pembaruan Daily Menjelang pemilu, berbagai jajak pendapat dilakukan untuk memetakan kekuatan calon- calon presiden (capres). Dari sinilah jumlah dukungan untuk capres Republik atau Demokrat tergambar dan perkiraan siapa yang menang terlihat. Namun, kendati telah unggul di berbagai jajak pendapat nasional, kemenangan seorang capres lebih ditentukan oleh perolehan suara dari para elektor, yakni anggota Dewan Pemilihan (Electoral College) yang ada di tiap negara bagian. Mereka dipilih oleh warga yang memiliki hak suara.
Dalam sistem yang dianut AS ini, perolehan suara tingkat nasional tidak menentukan kemenangan seorang capres. Dukungan elektorallah yang menentukan. Semakin banyak suara elektoral yang diraih semakin besar peluang seorang calon menang. Jadi, sesungguhnya Presiden AS tidak dipilih langsung oleh rakyat. Dewan Pemilihan ini yang berperan.
Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang setara dengan senator dan anggota DPR dari wilayah itu, tergantung jumlah penduduk. Misalnya, Negara Bagian California yang paling padat memiliki 55 suara elektoral, sedangkan wilayah kurang padat seperti District of Columbia hanya mempunyai tiga.
Secara keseluruhan ada 538 elektor di Dewan Pemilihan. Sistem penghitungan didasarkan pada pemenang mengambil semua (winner-takes-all), kecuali di Maine dan Nebraska. Siapa yang unggul dalam penghitungan pemilu berarti mendapat seluruh suara elektoral di negara bagian itu.
Untuk menjadi presiden, seorang capres harus mengantongi 270 suara elektoral. Untuk itu, ia tidak perlu menang dalam penghitungan suara secara nasional.
Memang menjadi masalah, misalnya pemilu 2000, Al Gore meraih 48,38 persen suara secara nasional sedangkan George W Bush 47,87 persen dan calon independen Ralph Nader 2,74 persen. Namun, Bush menang karena dia mendapat 271 suara elektoral sedangkan Gore 266. Kemenangan datang dari Florida karena 25 suara elektoral mengalir ke Bush. Padahal perbedaan suara di antara mereka hanya 537. Hal serupa pernah terjadi 1888 ketika Benjamin Harrison menang karena dukungan elektoralnya lebih banyak sementara Grover Cleveland yang unggul dalam penghitungan suara nasional, kalah.
DPR Memutuskan
Kalau tidak ada capres yang meraih suara mayoritas suara dukungan elektoral maka DPR yang akan mengambil keputusan karena kursi di DPR sesuai dengan proporsi penduduk sehingga lebih mencerminkan suara rakyat ketimbang Senat.
Bagaimana perkiraan dukungan elektoral kali ini. Analisis berbagai media memperlihatkan Obama berhasil meraih cukup dukungan elektoral yang dibutuhkan untuk menang. Bahkan bila McCain menyapu kemenangan di enam negara bagian, dia belum cukup kuat untuk menang. Ruas jalan kemenangan untuk McCain memang masih terbuka tetapi McCain harus mendaki.
Obama sudah pasti menggenggam 23 negara bagian dan District of Columbia, yang seluruhnya 286. Sementara McCain merebut 21 negara bagian dengan jumlah 163 suara.
Setidaknya masih ada enam negara bagian dengan 89 suara elektoral yang diperebutkan. Tetapi, dalam hitungan hari, akan berubah. Nevada kini cenderung ke Obama.
Lima hari menjelang Pemilu 4 November, masih ada beberapa negara bagian yang diperebutkan (dalam peta berwarna kuning). Negara bagian ini disebut swing state atau negara bagian jingga yang merupakan medan pertarungan. Biru merupakan lambang Demokrat sedangkan merah lambang Republik. Wilayah yang masih dipereburkan acapkali diberi nama wilayah jingga (perpaduan biru dan merah). Disebut demikian karena kandidat presiden tidak mendapat dukungan mutlak di wilayah tersebut sehingga tiap kandidat masih berpeluang untuk merebut kemenangan. Wilayah mengambang ini diperebutkan kedua partai karena memenangkan dukungan di sana berarti menjamin perolehan suara elektoral.
Biasanya seorang kandidat tidak akan berlama-lama berkampanye di negara bagian yang pasti mendukungnya. Karena dukungan sudah digenggam maka dia akan berjuang di wilayah yang belum aman.
Hingga saat ini yang masih diperebutkan adalah Missouri, Indiana, Ohio, North Carolina, dan Florida. [Y-2] | |
|