Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Jalan Berliku Sebelum Riedel-Schwarz(1) Wed Nov 05, 2008 8:03 am | |
| Jalan Berliku Sebelum Riedel-Schwarz(1) 05 Nopember 2008 - Komentar Oleh: Herman Teguh Sejarah penginjilan di Sulawesi Utara termasuk yang tertua di Indonesia. Hanya dua puluh enam tahun sesudah Portugis menemukan Maluku, upaya untuk itu sudah dimulai. Adalah kapten Portugis bernama Antonio Galvao yang ‘melakukannya’, dan itu terjadi di suatu tempat di pesisir Sulawesi Utara pada tahun 1538.
Kita memang tidak tahu siapa penginjil yang terlibat dan ba-gaimana persisnya kejadian itu. Sumber-sumber yang ada, termasuk sebuah risalah yang ditulis oleh sang kapten, tidak memerincinya. Tapi walaupun begitu, apa yang diupayakan oleh sang kapten tak bisa di-abaikan. Sang Kapten telah membuka jalan ke arah mun-culnya pembaptisan pertama di Pulau Manado Tua dua puluh lima tahun kemudian, dan ini sering dipakai sebagai momen-tum awal masuknya agama Kristen di Minahasa. Manado Tua memang berhak untuk menjadi yang pertama. Cerita-cerita lisan dari Sangihe, Siau, dan Bolaang-Mongondow memberi indikasi bahwa pulau kecil di lepas pantai Manado ini pernah menjadi pusat dari suatu jaringan lokal Sulawesi Utara. Dengan status seperti itu, namanya pasti sudah dikenal di Ternate jauh sebelum kedata-ngan bangsa barat. Ketika orang Portugis muncul di sana pada tahun 1512, namanya tentu masuk di antara nama-nama tempat yang mereka dengar. Faktanya, tak lama sesudah penemuan Maluku itu, pulau ini sudah disinggahi oleh ka-pal-kapal Portugis. Ini menje-laskan mengapa nama “Ma-nado” sudah tertera di sebuah peta dunia sedini tahun 1541 (penambahan kata “tua” di be-lakangnya baru terjadi pada masa Belanda). Makanya, ke-tika Islam Ternate dan Kristen Portugis terlibat dalam persaing-an untuk meluaskan pengaruh, Manado Tua memetik kehor-matan dengan dikunjungi oleh seorang pekabar Injil. Waktu itu, ketika mengeta-hui bahwa Sultan Ternate, Hai-run, sedang menyiapkan ar-mada untuk menaklukkan Su-lawesi Utara, penguasa Portu-gis di Ternate, Henrique de Sa, langsung mendahuluinya. Sebuah armada kecil dengan tujuan akhir Tolitoli dia kirim dalam bulan Mei 1563, dan di antara penumpang yang ikut dengan armada itu terdapatlah seorang imam Katolik bernama Diogo de Magelhães yang ber-tugas mengabarkan Injil. Manado Tua menjadi tempat persinggahan pertama mereka dan Magelhães tak membuang-buang waktu. Setelah mengajar selama 14 hari, imam dari Ta-rekat Yesuit ini langsung mem-baptis raja beserta dengan 1500 penduduknya.(bersambung)
| |
|