Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: BBM Diusulkan Turun Rp 1.000 Mon Nov 03, 2008 8:28 am | |
| BBM Diusulkan Turun Rp 1.000 Senin, 3 November 2008 | Kompas JAKARTA, SENIN - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI mengusulkan agar harga bahan bakar minyak diturunkan sebesar Rp 1.000 dari harga keekonomian atau harga jual BBM serupa di pasar internasional plus biaya distribusi. Usulan itu disampaikan Sekretaris F-PPP Suharso Manoarfa.
Menurut Suharso, Minggu (2/11) di Jakarta, penurunan harga BBM bisa dilakukan dengan mematok selisih antara harga jual BBM di dalam negeri dan di pasar dunia sebesar Rp 1.000 per liter.
Suharso yang juga Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR mengungkapkan, pemerintah sebaiknya segera merevisi APBN Perubahan 2008 pada beberapa hal, salah satunya parameter subsidi BBM yang nantinya akan memengaruhi harga jual di dalam negeri.
F-PPP meminta agar dalam usulannya itu pemerintah mematok subsidi BBM pada angka Rp 1.000 per liter. Itu artinya, jika harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata sudah menyentuh 60 dollar AS per barrel, harga premium di pasar dunia Rp 6.500 per liter.
Dengan subsidi Rp 1.000 per liter, harga premium di dalam negeri sudah bisa dijual Rp 5.500 per liter. ”Harga Rp 5.500 per liter itu sudah termasuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10 persen atau Rp 500 per liter yang ditanggung konsumen. Tadinya, PPN ditanggung oleh pemerintah,” ujar Suharso.
Akan tetapi, apabila harga minyak mentah dunia terus meningkat, hingga menyebabkan ICP terdongkrak melampaui 100 dollar AS per barrel, F-PPP mengusulkan agar subsidi BBM dinaikkan menjadi Rp 2.000 per liter.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan, pihaknya sudah memiliki beberapa perhitungan terkait dengan kemungkinan untuk menurunkan harga BBM di dalam negeri.
”Namun, belum saatnya dipublikasikan. Saat ini, harga rata-rata ICP masih 107 dollar AS per barrel, berarti masih ada kebutuhan subsidi yang harus diperhitungkan,” ujarnya.
Sebagai ilustrasi, harga BBM nonsubsidi, yakni Pertamax, dijual pada harga Rp 7.950 per liter, sedangkan BBM bersubsidi (jenis Premium) dijual pada harga Rp 6.000 per liter.
Harga keekonomian Pertamax akan sama dengan Premium jika harga jual rata-rata ICP turun di bawah 70 dollar AS per barrel.
”Dalam menetapkan harga jual BBM, kami tidak hanya memerhatikan harga spot ICP saja, tetapi banyak hal lain,” kata Anggito.
Kurangi beban
Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bambang Soesatyo menyebutkan, dengan adanya penurunan harga minyak mentah saat ini, pemerintah sebenarnya sudah dapat menghemat subsidi Rp 9,6 triliun.
Ada penghematan subsidi sekitar Rp 1.600 per liter sehingga, jika dikalikan dengan realisasi volume BBM per bulannya yang mencapai 6 miliar liter, akan didapatkan penghematan sekitar Rp 9,6 triliun.
Atas dasar itu, ujar Bambang, pemerintah sebaiknya segera mengambil keputusan untuk menurunkan harga BBM bersubsidi. Penurunan harga BBM akan mengembalikan daya beli masyarakat yang sempat tertekan oleh tiga kali kenaikan harga BBM, yakni dua kali di tahun 2005 dan pada bulan Mei 2008.
”Dari penghematan subsidi itu, sebenarnya harga premium dan solar bisa diturunkan sekitar Rp 800 per liter. Penurunan itu sangat berarti bagi puluhan juta keluarga sebab pengeluaran bagi biaya transportasi akan berkurang,” ujar Bambang. (OIN) | |
|