Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Eksekusi Amrozi Cs Ditunda Sabtu Malam Sat Nov 08, 2008 3:09 pm | |
| Eksekusi Amrozi Cs Ditunda Sabtu Malam Truk Brimob Polri memasuki kapal feri menuju Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jumat (7/11). Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membenarkan pelaksanaan eksekusi terhadap Amrozi cs telah dipastikan waktu dan tempatnya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) selaku eksekutor.
[JAKARTA] Tiga terpidana kasus Bom Bali 1, Amrozi, Mukhlas, dan Iman Samudra, batal dieksekusi Jumat (7/11) tengah malam. Penyebabnya, Kejaksaan belum tuntas bernegosiasi untuk menghadirkan keluarga ketiga terpidana mati saat eksekusi. Menurut sumber SP, eksekusi ditunda hingga Sabtu (8/11) malam atau Minggu (9/11) dini hari, mengingat keluarga korban baru tiba di Nusakambangan hari ini.
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membenarkan pelaksanaan eksekusi terhadap Amrozi cs telah dipastikan waktu dan tempatnya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) selaku eksekutor.
"Saya telah diberitahu oleh Kejagung tentang kepastian eksekusi itu yang akan dilaksanakan mulai H-3 dari waktu setelah kedatangan tim Kejaksaan di rumah keluarga ketiga terpidana tersebut, di wilayah Serang, Banten, dan Lamongan, Jawa Timur. Jika ingin memastikan kapan eksekusi, maka tinggal dihitung dari H-3 setelah kehadiran tim jaksa di rumah keluarga ketiga terpidana tersebut," kata Kapolri, di Mabes Polri, Jumat kemarin.
Sebagaimana diketahui, tim Kejaksaan Jawa Timur dan Banten secara terpisah telah mendatangi rumah ke-luarga Amrozi dan Mukhlas di Desa Tenggulun Lamongan, Jawa Timur, dan keluarga Imam Samudra, Kamis (7/11).
Terkait rencana eksekusi, keluarga Amrozi dan Mukhlas di Lamongan, Jawa Timur, mengutus Ali Fauzi menemui kedua kakaknya di Nusakambangan. Ia akan melihat jenazah mereka setelah dieksekusi regu tembak. Keputusan itu dihasilkan rapat keluarga di rumah ibunya, Tariyem, yang disaksikan utusan Kejaksaan Negeri Lamongan, Sabtu dini hari. Rapat berlangsung dua jam dan berakhir pukul 02.30 WIB.
Sedangkan, dari keluarga Imam Samudra, adik kandung terpidana, Lulu Jamaluddin yang didampingi anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Banten, Agus Setiawan, Sabtu dini hari dijemput Detasemen Khusus (Densus) 88 Polda Banten.
Lulu dan Agus tampak terburu-buru keluar dari kediaman Embay Badriyah, ibu Imam Samudra, di Lopang Gede, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, menuju Mapolsek Serang.
Keduanya masuk mobil Nissan Terano A 1650 AB yang dikemudikan Kepala Densus 88 Polda Banten, AKBP Ismail Jamal. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi melalui pintu tol Serang Barat menuju Jakarta.
Ketika ditanya wartawan, Agus hanya menyatakan, "Kami tidak ke mana-mana."
Berdasarkan informasi yang diperoleh SP, Lulu dan Agus akan diantar menuju Nusakambangan menemui Imam Samudra. Lulu, dan Ali Fauzi akan mengurus jenazah para terpidana setelah eksekusi.
Kecewa dan Resah
Pada Jumat (7/11) pukul 22.30 WIB, tersiar kabar eksekusi siap dilaksanakan, tinggal menunggu eksekutor. Sekitar pukul 23.00 WIB, mobil Kijang Avanza H 8706 MA masuk Dermaga Wijayapura, Cilacap, langsung menuju kapal penyeberangan Pengayoman II tanpa pemeriksaan. Mobil tersebut diketahui membawa Asisten Pidana Umum Kejati Jateng, Monang Pardede, yang akan bertindak sebagai eksekutor. Kedatangannya diduga akan mengakhiri penantian dan ketidakpastian eksekusi Amrozi cs.
Ternyata, setelah ditunggu sampai Sabtu (8/11) pagi, belum ada kepastian mengenai eksekusi tersebut. Para wartawan yang sudah sembilan hari lamanya menunggu di dermaga kecewa karena eksekusi tak jadi dilaksanakan.
Sementara itu, pada Jumat siang ketiga terpidana mati tidak diizinkan salat Jumat berjemaah di Masjid At Taubah, karena mereka sudah diisolasi. Mereka melakukan salat Jumat di dalam sel masing-masing, dituntun pengeras suara masjid yang berjarak 35 meter dari LP Batu.
Sampai Sabtu pagi, pengamanan Nusakambangan, masih ketat. Hal ini membuktikan eksekusi belum dilakukan. Pengamanan di perairan Nusakambangan juga ketat. Petugas patroli dari Satuan Polisi Air Polres (Satpolair) tetap melakukan patroli seperti biasa.
Sumber di Nusakambangan mengungkapkan, tertundanya eksekusi, karena masih ada pertimbangan, antara lain Kejaksaan baru menyerahkan surat pemberitahuan eksekusi kepada keluarga, Kamis siang.
Dari Bali, pelaku pariwisata berharap pemerintah tidak mengulur-ulur proses eksekusi, Mereka menilai proses eksekusi yang molor menyebabkan munculnya aksi teror bom di wilayah Indonesia.
"Kondisi ini menyebabkan pelaku pariwisata resah. Pelaku pariwisata khawatir aksi-aksi teror akan menyebabkan wisatawan takut datang ke Indonesia," kata Ketua Forum Wisata Konvensi, Insentif, dan Pameran, Panca R Sarungu.
Sedangkan, Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein mengatakan, untuk sementara teror bom di Bali sehubungan dengan rencana eksekusi Amrozy cs, belum ada. "Kami sudah mengimbau supaya jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oknum yang ingin membuat suasana Bali yang kondusif, menjadi tidak aman," katanya.
Polisi melakukan pengawasan intensif, di Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan Celukan Bawang. [G-5/080/070/149/WMO/137]
SPD | |
|