Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Amrozi dkk Dieksekusi Pukul 00.00 Sun Nov 09, 2008 9:43 am | |
| Amrozi dkk Dieksekusi Pukul 00.00Pendukung Imam Samudra di Serang menangis sesat setelah mendengar kabar dilaksanakannya eksekusi mati CILACAP -- Amrozi dkk telah dieksekusi pada pukul 00.00 Ahad dinihari (9/11). Pada pukul 00.25 reporter tvOne melaporkan bahwa ketiga terpidana mati itu dieksekusi oleh tiga regu tembak. Saat ini, tim eksekutor masih kesulitan membawa ketiga jenazah menuju poliklinik karena kondisi cuaca yang buruk akibat guyuran hujan di Nusakambangan. Ketiga jenazah akan dimandikan di poliklinik yang ada di sekitar lembaga pemasyarakatan di sana. Namun, dipastikan jenazah tidak akan diotopsi.
Menurut sumber tvOne yang sangat terpercaya, Amrozi dkk sendiri dibawa oleh tim Gegana dan Brimob dibawa dari sel pada pukul 23.00 Sabtu (8/11). Mereka selanjutnya dibawa ke tempat eksekusi di Lembah Nirbaya yang menempuh perjalanan sekitar 15 menit.*) kp Ribuan Orang Padati Kediaman Imam SamudraBy Republika Contributor Minggu, 09 November 2008 pukul 09:01:00 SERANG--Ribuan orang yang datang dari berbagai pelosok Kota Serang, Banten, bahkan ada dari luar Kota Serang, memadati halamam Jalan Samaun Bakrie, Kelurahan Lopang, Kota Serang, Minggu pagi sekitar Pukul 07.00 WIB.
Warga dari sejumlah daerah itu menunggu kedatangan jenazah Imam Samudra yang sudah dieksekusi mati pada pukul Minggu dini hari pukul 00.15 WIB.
Pantauan ANTARA di tempat kediaman Keluarga Imam Samudra, Jalan Samaun Bakrie sudah dipenuhi para pelayat yang ingin melihat langsung kedatangan jenazah Imam Samudra serta acara prosesi pemakaman, sehingga kondisi lalu lintas menjadi macet.
Puluhan aparat kepolisian dan warga setempat tampak berjaga-jaga sekitar rumah Imam Samudra dan tempat penguburan yang terletak sekitar 300 meter dari rumahnya.
Rencananya Imam Samudra akan dimakamkan berdampingan dengan makam ayahnya Sihabudin di Lopang Gede, karena pihak aparat dan dibantu warga sudah menggali lubang di dekat makam ayahnya tersebut sekitar pukul 02.00 WIB.
Pemakaman itu juga sesuai permintaan Imam Samudra dan selepas Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan eksekusi terhadap ketiga terpidana mati bom Bali I melalui televisi, kerabat serta para tetangga Abdul Aziz atau Imam Samudera langsung menyiapkan liang lahat.
Sampai berita ini diturunkan, jenazah Imam Samudra yang menurut informasi diberangkatkan dari Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sekitar pukul 05.00 pagi, belum juga sampai di tempat pendaratan yang disiapkan di Polda Banten.
Kejaksaan Agung (Kejagung) secara resmi menyatakan eksekusi terhadap terpidana mati Bom Bali I, Amrozi dkk, sudah dieksekusi pada Minggu (9/11) pukul 00.15 WIB, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. ant/pt Pelayat Banjiri Rumah Ibu AmroziBy Republika Contributor Minggu, 09 November 2008 pukul 08:24:00 LAMONGAN -- Begitu mendengar pelaksanaan eksekusi terhadap tiga terpidana mati bom Bali I, Amrozi dan kawan-kawan, sebagian tetangga Amrozi di desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu dinihari berdatangan ke rumah Ny.Tariyem, ibu Amrozi dan Ali Ghufron, untuk memberikan ucapan duka cita.
Jumlah pelayat makin bertambah setelah warga usai melakukan salat subuh dan hingga pukul 07.45 WIB. Tidak kurang dari 150 orang berada di sekitar rumah Ny.Tariyem yang tidak terlalu luas, sehingga para tamu mencari posisi sendiri-sendiri di sebelah kanan dan kiri rumah Ny.Tariyem.
Menurut pemantauan ANTARA, warga yang datang berduyun-duyun ke rumah duka itu tidak saja berasal dari desa setempat, tapi juga desa-desa lain di sekitar desa Tenggulun. Bahkan tidak sedikit yang datang dari Surabaya dan Tuban.
Memasuki perempatan desa menuju rumah Ny.Tariyem, para pengunjung disambut spanduk raksasa bertuliskan "Selamat datang para Syuhada, Insya Allah". Mereka juga disuguhi pemandangan berlalu lalangnya mobil gegana Polri dan mobil patroli Dalmas yang senantiasa mengelilingi desa.
Kakak kandung Amrozi, M.Chozin, mengharapkan kepada petugas untuk tidak mempersulit para pelayat yang ingin mendekat ke rumah duka. "Mereka datang dengan niat baik yaitu mendoakan jenazah, karena itu kami mohon kepada petugas keamanan untuk memberikan kemudahan," katanya.
Dari tiga akses jalan menuju rumah Ny.Tariyem, hanya satu jalan yang dibuka yakni dari arah utara, sedangkan akses dari arah barat dan timur ditutup.
Kendati para pelayat telah berdatangan dan jumlahnya terus bertambah, namun jenazah Amrozi dan adiknya, Ali Ghufron alias Muklas, belum tiba dari tempat eksekusi di Cilacap, Jawa Tengah. Menurut informasi yang berkembang, cuaca buruk di sekitar Cilacap mengakibatkan tertundanya evakuasi jenazah dengan pesawat helikopter.
Sementara itu di kecamatan Solokuro telah disiapkan tiga lokasi pendaratan heli yaitu di desa Bulubangsri sekitar tiga kilometer dari rumah duka, desa Tebluru dan Payaman sekitar satu kilometer menuju rumah Ny.Tariyem. Namun persiapan lebih difokuskan di desa Tebluru, karena paling mudah jangkauannya.
Jadwal yang tidak pasti menyangkut kedatangan jenazah, memaksa puluhan wartawan bergadang di seputar rumah duka. Namun tidak seorang pun yang berhasil mewawancarai keluarga Amrozi maupun Muklas pasca eksekusi, karena para kerabat yang berkumpul di rumah Ny.Tariyem dijaga ketat oleh para santri Ponpes Al Islam.
Menurut kakak Amrozi, M.Chozin, begitu tiba di rumah duka, jenazah akan disemayamkan di masjid Baitul Muttaqin yang selama ini dikelola keluarga Amrozi, sekaligus untuk disalati, sebelum dimakamkan di desa Tenggulun. - ant/ah
| |
|