Vatikan Akui Adanya AlienGETTY IMAGES/DAVE HOGAN
Patung alien yang digunakan sebagai properti dalam film Alien Autopsy.
Rabu, 14 Mei 2008 | 10:41 WIB
VATICAN CITY, RABU - Keyakinan bahwa ada kehidupan lain di luar Bumi tidak bertentangan dengan keyakinan kepada Tuhan. Demikian pernyataan Pastur Jose Gabriel Funes, Direktur Observatorium Vatikan, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Selasa (13/5).
Menurut pastur Jesuit ini, luasnya alam semesta ini memungkinkan adanya kehidupan lain di luar Bumi, termasuk makhluk cerdas. "Bagaimana mungkin kita bisa mengabaikan adanya kehidupan di tempat lain. Karena kita menganggap makhluk di bumi sebagai saudara, mengapa kita tidak bicara juga tentang saudara di luar sana? Itu masih menjadi bagian dari penciptaan," kata Funes.
Dalam wawancara dengan koran Vatikan, L'Osservatore Romano, Funes mengatakan bahwa pemikiran semacam itu tidak bertentangan dengan kepercayaan Kristiani karena alien juga termasuk ciptaan Tuhan. "Mengabaikan keberadaan alien sama saja dengan menetapkan batas-batas kebebasan Tuhan dalam mencipta," katanya.
Wawancara berjudul Makhluk Angkasa Luar adalah Saudaraku itu mencakup berbagai topik, termasuk hubungan antara Gereja Katolik Roma dengan sains dan implikasi teologi terhadap eksistensi kehidupan alien. Funes mengatakan, sains, khususnya astronomi, tidak bertentangan dengan agama. Ini menyinggung sebuah tema yang pernah disampaikan Paus Benediktus XVI yang mengeksplorasi hubungan antara keyakinan dan akal sebagai aspek penting kepausannya.
Funes menambahkan, bahwa dirinya bukan buku sains dan yakin bahwa teori Big Bang adalah penjelasan yang paling masuk akal tentang penciptaan alam semesta. Teori itu mengatakan, alam semesta ini dimulai miliaran tahun lalu dengan satu ledakan dahsyat asap pekat yang terbentuk dari semua zat. "Saya tetap percaya bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta dan kita bukan hasil sebuah perubahan," katanya menambahkan.
Funes mendesak gereja dan komunitas ilmuwan melupakan perpecahan akibat pengadilan terhadap Galileo 400 tahun lalu. Ia mengakan, insiden itu menorehkan luka. Pada 1633, Galileo diadili karena dianggap perpandangan keliru dan dipaksa menarik kembali teorinya bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari. Ajaran yang dipercaya gereja waktu itu adalah sebaliknya, Matahari yang mengelilingi Bumi.
"Bagaimana pun gereja telah mengakui kesalahannya. Mungkin, seharusnya gereja bisa berbuat lebih baik, tetapi ini waktunya untuk mengobati luka dan ini bisa dilakukan melalui dialog dan kolaborasi yang tenang," kata Funes.
Paus Yohanes Paulus pada 1992 menyatakan bahwa putusan terhadap Galileo itu merupakan kesalahan akibat 'hubungan tragis yang tidak bisa dimengerti'. Observatorium Vatikan menjadi garda depan dalam upaya menjembatani kesenjangan antara agama dan sains. Para ilmuwan yang juga pastur telah menghasilkan riset-riset penting dan koleksi meteoritnya dianggap terbesar dan terbaik di dunia.
Observatorium yang didirikan Paus Leo XIII pada 1891 itu terletak di Castel Gandolfo, sebuah kota di pinggir danau di luar Roma. Di situ pula terdapat rumah peristirahatan Paus Leo. Para penelitinya juga melakukan riset di sebuah observatorium di University of Arizona di Tucson.
SAS
Sumber : KOMPAS