Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Sultan Diminta Susun Kekuatan di Luar Golkar Fri Nov 14, 2008 3:50 pm | |
| Sultan Diminta Susun Kekuatan di Luar Golkar [JAKARTA] Sri Sultan Hamengku Buwono X sebaiknya mundur dari Partai Golkar menjelang Pemilu Legislatif dan secepatnya menentukan partai politik yang bakal mengusungnya sebagai calon presiden (capres). Untuk itu, Sultan diminta menyusun kekuatan di luar Golkar dan menyiapkan program-program andalannya.
Demikian rangkuman pendapat pengamat politik dari Universitas Indonesia Andrinof Chaniago, pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Purwo Santoso, dan Guru Besar Administrasi Publik UGM Warsito Utomo, yang dihimpun SP, Kamis (13/11) dan Jumat (14/11), terkait wacana yang mendorong Sultan keluar dari Golkar.
"Untuk saat ini, Sultan sebaiknya tetap berada di Golkar sambil menunggu kemungkinan-kemungkinan yang berkembang. Namun, sepanjang waktu yang ada, Sultan juga harus menyusun kekuatan-kekuatan di luar Golkar, sebab sangat kecil peluangnya mendapat dukungan Golkar," kata Andrinof.
Sedangkan, Purwo Santoso menilai wajar adanya wacana Sultan keluar dari Golkar, karena anggota Dewan Penasihat Partai Golkar ini, telah melakukan manuver politik lewat deklarasi capres beberapa waktu lalu.
"Dengan deklarasi Sultan itu, otomatis perhatian konstituen terpecah, yang juga berdampak pada Pemilu Legislatif mendatang. Jadi wajar kalau ada wacana tentang Sultan yang menanggalkan baju Golkar," ujarnya.
Senada dengannya, Warsito Utomo melihat Sultan bakal terganjal sebagai capres, karena berbagai kepentingan internal Partai Golkar. Karena itu, lebih baik Sultan langsung menentukan koalisi dengan partai-partai menengah. "Harapan untuk maju dari Partai Golkar sangat tidak mungkin. Meski nantinya akan ada survei, hal itu tetap tidak akan bisa menjamin Sultan menggunakan kendaraan Golkar. Sultan harus segera membuat keputusan untuk bergabung dengan partai lain," katanya.
Sultan, lanjutnya, harus bergerak cepat dengan membuat program-program yang bakal disampaikan saat kampanye. Jika tidak, Sultan akan tertinggal dibanding incumbent yang telah lebih dahulu menunjukkan keberhasilan program-program pada masa pemerintahannya.
Sebaliknya, Akbar Tandjung melihat peluang Sultan diusung Golkar tetap terbuka. "Beberapa DPD Golkar telah menyebut Sri Sultan sebagai capres dari Golkar," katanya.
Menanggapi hal itu, Garin Nugroho, salah satu anggota Tim Pelangi Perubahan untuk Memenangkan Sultan HB X, menyatakan Sultan tetap berkonsentrasi mengoptimalkan potensi yang mendukungnya seusai deklarasi sebagai capres. Wacana tentang Sultan keluar dari Golkar, dinilai sebagai dinamika politik.
Hingga Desember, kata Garin, politik saling menyapa akan terjadi dengan deras. Di tengah langkah politik saling menyapa itu akan muncul gerakan kebangsaan. "Golkar merupakan potensi besar. Kita menghormati semua potensi untuk mengusung Sultan," katanya. [M-16/ASR/152]
| |
|