Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Umumkan Capres Bisa Dongkrak Suara Parpol Wed Nov 19, 2008 4:07 pm | |
| Umumkan Capres Bisa Dongkrak Suara Parpol
[JAKARTA] Pemilih yang belum menentukan pilihannya atau disebut pemilih mengambang (swing voter), yang jumlahnya cukup besar bisa direbut parpol jika memiliki tokoh yang kuat untuk menjadi capres. Karena itu, untuk meningkatkan suara, parpol sebaiknya mengumumkan capres yang akan diusung sebelum pemilu legislatif.
"Sudah pasti ada hubungan yang kuat antara tokoh yang diusung partai untuk menjadi capres dengan besarnya dukungan terhadap partai itu," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Sjaiful Mujani saat berbincang dengan SP, Rabu (19/11), di Jakarta.
Sjaiful berpendapat, keberadaan tokoh partai yang dinilai positif oleh pemilih dapat menarik para pemilih mengambang itu untuk memilih partai tersebut. "Sebaiknya capres diumumkan sebelum pemilu legislatif. Kalau tokoh yang diusung sebagai capres dinilai positif, dukungan terhadap parpol juga meningkat. Persoalannya, saat ini parpol masih kesulitan mencari capres yang bisa diterima masyarakat," paparnya.
"Saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono dinilai positif sehingga dukungan terhadap Partai Demokrat naik. Tapi, ketika pemerintahan Yudhoyono dinilai negatif, dukungan terhadap Demokrat juga turun. Hal yang sama terjadi dengan korelasi antara Megawati dan dukungan terhadap PDI-P," lanjut Sjaiful.
Pengamat politik Universitas Indonesia Effendi Gazali menilai, memunculkan tokoh sebelum pemilu adalah sebuah ide bagus, guna menarik massa mengambang. Dia mengingatkan tidak perlu segera menyimpulkan hasil survei yang menempatkan Partai Demokrat mengungguli parpol besar lainya.
Bukan Patokan
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir mengatakan, untuk meraih kemenangan di pemilu 2009, partainya tak bekerja berdasarkan hasil lembaga-lembaga survei politik. "Kami bekerja berdasarkan kekuatan jaringan yang sudah dibentuk sampai ke tingkat ranting di tingkat RT/RW dan kelurahan-kelurahan di seluruh Indonesia," ungkapnya, pagi tadi.
Menurut dia, hasil lembaga survei tentang peluang kemenangan parpol di Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden 2009, tidak bisa dijadikan patokan. "Hasil survei setiap saat bisa berubah, bergantung pada situasi maupun keyakinan rakyat pada apa yang akan dipilih atau diusungnya. Bahkan juga kita perlu pertanyakan hasil survei itu, siapa sih sponsornya?" ucapnya.
Senada dengan itu, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung menegaskan, hasil lembaga survei tidak bisa jadi patokan bagi kemenangan parpol dalam Pemilu 2009. "PDI-P sudah memiliki pemilih tradisional yang jumlahnya sekitar 20 juta orang. Para pemilih tetap itu memiliki kartu tanda anggota yang dikeluarkan secara sah oleh PDI-P," jelasnya. [J-11/ASR/O-1] | |
|