Demikian juga di dalam Kitab Perjanjian Baru Edisi Tyndale berbahasa Inggris yang diterbitkan pada tahun 1525 Jesus digambarkan sebagai Seorang "Iewes."
Di dalam Edisi Coverdale yang diterbitkan pada tahun 1535 Jesus juga digambarkan sebagai Seorang "Iewes." Juga di dalam Edisi Coverdale Bibel John, XIX.19, terbaca " Iesus dari Nazareth , raja Iewes - Iesus of Nazareth, kynge of the Iewes." Di dalam Edisi Cranner yang diterbitkan dalam tahun 1539 lagi-lagi Jesus digambarkan sebagai Seorang "Iewes."
Di dalam Edisi Jenewa yang diterbitkan antara tahun 1540-1557 Jesus juga digambarkan sebagai Seorang "Iewes." Di dalam Edisi Rheims yang diterbitkan dalam tahun 1582 Jesus digambarkan sebagai seorang "Ievves."
Di dalam Edisi King James yang diterbitkan antara tahun 1604-1611 juga dikenal sebagai Authorized Version, Jesus lagi-lagi digambarkan sebagai seorang "Iewes." Bentuk kata Latin "Iudaeus" baru digunakan pada waktu terjemahan itu dibuat.
Terjemahan ke dalam bahasa Inggris Bibel John, XIX.19, dari bahasa Yunani dimana aslinya tertulis dan dibaca "Jangan menuliskan ‘raja dari bangsa Judea' tetapi dia Dia Sendiri mengatakan ‘ Sayalah raja” -- Do not inscribe 'the monarch of the Judeans' but that He Himself said 'I am monarch.'"
Di dalam naskah asli Yunani kata "basileus" dalam bahasa Yunani berarti "monarch" di dalam bahasa Inggris dan "Ioudaios" dalam bahasa Yunani berarti "Judeans" di dalam bahasa Inggris. "Ioudaia" di dalam bahasa Yunani adalah "Judea" di dalam bahasa Inggris. "Ioudaios" di dalam bahasa Yunani adalah "Judeans" di dalam bahasa Inggris. Jadi tidak ada alasan untuk kebingungan.
Jika secara umum diterima pemahaman dewasa ini kata dalam bahasa Inggris "Jew" dan "Judean" membawa akibat yang serupa, kesimpulan dan sindiran yang keduanya sesuai pada tempatnya, tidak akan ada bedanya menggunakan kedua kata-kata itu bilamana merujuk kepada Jesus di dalam Kitab Perjanjian Baru atau dimana saja. Akan tetapi akibat-akibatnya, kesimpulannya, yang di bawa oleh kedua kata-kata ini dewasa ini berbeda sebagaimana berbedanya antara hitam dengan putih. Kata "Jew" dalam bahasa Inggris saat ini tidak pernah dianggap sebagai sebuah sinonim untuk kata "Judean" maupun "Judean" dianggap sebagai sebuah kata sinonim untuk "Jew."
Ketika kata "Jew - Yahudi" untuk pertamakalinya diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris dalam abad ke-18 hanya ada sebuah implikasi, kesimpulan dan sindiran adalah orang " Judea ."
Akan tetapi selama abad-abad ke-18 s/d abad ke-20, sebuah organisasi yang terorganisir dengan rapih dan dengan dana yang banyak, “kelompok penekan” internasional membuat apa yang disebutnya sebagai “maksud tambahan” untuk kata "Jew" di antara umat manusia yang berbahasa Inggris di dunia. Mengenai "maksud tambahan - secondary meaning" untuk kata "Jew" tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengertian asli kata "Jew." dalam abad ke-18.
Ini merupakan sebuah penyajian yang keliru yang dipersembahkan kepada dunia dengan sengaja oleh “kelompok penekan - pressure group” yang terorganisir dengan rapih dan dana yang melimpaj untuk menipu atau membohongi orang-orang Kristen (Fakta adalah Fakta - Facts Are Facts, oleh Benjamin H. Freedman, pp. 15-20) (Dan mengklaim sebuah warisan yang bukan merupakan miliknya - And to claim a heritage that is not theirs). Ini pasti merupakan istilah yang paling benar. Nampak dari semua yang kita baca bahwa Yahudi – Jews - di segala zaman, selalu melakukan yang terbaik seperti yang dilakukan bapaknya, melakukan kejahatan – yaitu berbohong. (John 8:44)
Kata-kata dalam bahasa Yunani yang dipakai untuk "know and knowledge" nampaknya mempunyai sedikit perbedaan konteks atau konsep daripada kata-kata dalam bahasa Inggris sekarang. Dalam bahasa Yahudi dan Yunani kedua kata ini mempunyai pengertian tambahan - "menguasai sepenuhnya - to know fully."
"Ilmu pengetahuan secara ketat merupakan pengertian oleh pikiran atas beberapa fakta atau kebenaran yang berhubungan dengan keadaan sebenarnya... Pengetahuan dibedakan dari ‘pendapat' dengan kepastian yang lebih besar. Dalam pikiran terdapat kemampuan untuk ilmu pengetahuan, dan keinginan untuk memiliki dan meningkatkannya.
“Karakter ilmu pengetahuan berbeda dengan objek-objeknya. Perasaan memberikan kepada ilmu pengetahuan menampakannya ke luar, hubungan intelektual dan alasan-alasannya mengenai penampilannya, dan sampai pada hukum-hukum yang bersifat umum atau kebenaran, kebenaran moral memahami melalui kekuatan yang melekat yang dimiliki oleh manusia yang membedakan benar dan salah di dalam cahaya prinsip-prinsip moral; simpati spriritual...
“Ilmu pengetahuan tertinggi yang cocok untuk manusia adalah ilmu pengetahuan mengenai Tuhan, dan sementara disana terdapat keabadian Tuhan yang lebih penting dari kekuatan pemahaman manusia, Tuhan dapat dikenal melalui tindakan-Nya dimana Dia mengungkapkan diri-Nya dalam penciptaan, dan terutama dalam Jesus Kristus yang dirinya sendiri dengan sempurna mengenal Bapaknya, serta menampakkan diri-Nya kepada manusia … “(The International Standard Bible Encyclopedia, pages 1815-1816)
Masalahnya dengan ilmu pengetahuan adalah bahwa dia dapat "meningkatkan - enlarge" hawa nafsu manusia. St. Paul, yang dikatakan telah mengarang buku 1st Corinthians, menulis kata-kata ini di Bab 8 ayat 1 dan 2:
"...kita tahu bahwa kita semua mempunyai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menjadikan congkak dan sombong, akan tetapi amal shalih mendatangkan kebaikan. Dan bila seseorang berpikir bahwa mengetahui banyak hal, dia sebenarnya masih belum mengetahui apa-apa yang seharusnya dia ketahui."
Pada bagian ini, Paul menunjukkan, terutama mengenai berbagai ritual pagan yang diberikan kepada berhala dan pengaruh mereka terhadap orang Kristen yang melakukan persahabatn dengan komunitas kafir, tapi konsep ilmu pengetahuannya adalah untuk aplikasi umum. Paul menunjukkan bahwa kesombongan ilmiah merupakan hal yang tidak baik.
Tetapi orang yang memahami bahwa cinta lebih penting daripada ilmu pengetahuan telah mengatasi terhadap "knowing" dan batas-batasnya yang terdapat disitu. Cinta sejati untuk tetangga Anda (orang Israel) memiliki perhatian yang nyata dengan merasakan kepentingan orang lain. Disana akan ditemukan bukti umum ketidaktahuan di dalam diri seseorang dan bukti itu merupakan kecongkakan dari ilmu pengetahuan.. Oleh karena itu mengapa Paul mengatakan, "Dan bila seseorang berpikir bahwa mengetahui banyak hal, dia sebenarnya masih belum mengetahui apa-apa yang seharusnya dia ketahui."
Banyak orang percaya bahwa menggunakan kata-kata ini di sini, karena arogansi dan paksaan orang-orang Yahudi. Yang agamanya Judaisme (Traditisi para orang Bijak Yahudi – sejarahnya waktu itu) dan sikap mereka terhadap "goyim," yaitu orang-orang Israel berkulit putih. Orang-orang Yahudi ini selalu ingin mengontrol dan sedikit banyak ingin berperan .
Orang yang paling banyak mengetahui, adalah seseorang yang menyadari betul kekurangan dirinya dan ketidak sempurnaan ilmu pengetahuan manusia. Kesia-siaan dan kesombongan orang, yang “berpikir” dia mengetahui banyak hal, dia mabuk dalam imaginasinya sendiri, ini merupakan sebuah ciri yang nyata dari orang Yahudi.
Dia harus menguji dirinya sendiri untuk melihat jika dia benar-benar menguasai segala sesuatunya dengan benar. Sungguh merupakan suatu kepastian untuk menetahui suatu kebenaran dan yang lainnya untuk mengetahui kebenaran adalah merupakan sesuatu yang harus diketahui. Ketika kebenaran diketahui dengan pasti hal itu akan pasti meningkatkan ilmu pengetahuan kita. Tuhan berfirman: "Umat-Ku binasa karena tidak punya ilmu pengetahuan (mengapa?) Karena Kamu (Anda) telah (telah) menolak ilmu pengetahuan (oleh karena itu Tuhan berkehendak), Aku juga akan menolak kalian..." (Hosea 4:6)
Laki-laki atau perempuan yang benar-benar mengenal YHWH Tuhan sebenarnya orang Israel diajari dan dibimbing kepada pengetahuan kebenaran yang sebenarnya, dan juga harus hidup sesuai dengan hal itu. Laki-laki dan perempuan dengan pendapat yang sia-sia dan kesombongannya menghalangi keterpimpinan dan atau mendapatkan petunjuk dari Roh Suci.
Ilmu pengetahuan jenis ini tidak dapat dibeli maupun dijual. Kebijaksanaan yang sebenarnya tidak datang dari buku-buku atau berdasarkan pengalaman pribadi seseorang, namun datangnya dari YHWH, Putera-Nya dan Roh Suci-Nya. Bila masalah kata “Yahudi” dan masalah masyarakat tidak diperkenalkan ke dalam masyarakat hal itu mungkin akan berbeda, tetapi masalah itu sudah ada di dalam masyarakat, itu merupakan masalah yang sebenarnya yang hidup dewasa ini untuk Anda dan Saya. Kita harus memndapatkan kebenaran yang sesungguhnya dari Kitab Suci, sejarah, baik yang sekuler maupun berdasarkan Bibel dan dengan membiarkan Roh Suci membimbing kita kepada semua kebenaran, lihat John 14, "Wherefore by their fruits ye shall know them." (Matthew 7:20)
Sekarang marilah kita kembali ke kota Corinth yang keras, komersial dan tidak bermoral, bahwa menurut para ahli, "Yahudi berkumpul di pusat perdagangan ini - Jews flocked to this trade center." (Acts 18:1-18; Romans 16:21; 1 Corinthians 9:20) Di dalam Acts 18 kita dapat menemukan bahwa Paul menghadapi masalah dengan Yahudi secara langsung.
1). Disana ada beberapa orang Yahudi (dan/atau orang-orang Judea), bersama dengan beberapa orang Yunani.
2). Paul berbincang untuk meyakinkan mereka, beberapa menentang dan menghina serta mereka mengatakan kepada Paul bahwa their blood would be on their heads.
3). Beberapa orang Judea beriman kepada Jesus. Di Corinth Yahudi tinggal diantara orang Israel dan Yunani.
4). Orang-orang Yahudi yang merasa terganggu meningkatkan permusuhannya terhadap Paul dalam bentuk huru-hara.
5). Orang-orang Yahudi di tanamkan rasa takut dan membisu di lingkungan orang-orang Corinth, menjadikan mereka takut untuk berbicara mengenai kebeenaran.
6). Yahudi (orang-orang Judea) yang tertipu harus mempunyai seorang guru (Paul) untuk menunjukkan pengetahuan yang lebih sempurna mengenai YHWH dan Kristus.
7). Rupanya semua orang Yahudi tidak menyembah Tuhan.
. Paul didakwa oleh Yahudi di depan Pengadilan Bangsa Romawi.
9). Pengadilan membebaskan Paul dari segala tuduhan
10). Orang-orang Yahudi took their contempt out atas orang lain.
Banyak orang tinggal di Texas dan mereka disebut dengan orang-orang Texas. Tetapi semua orang Texas ini tidak sama suku bangsanya, wilayahnya, atau agamanya. Disana juga terdapat beberapa orang Israel yang sebenarnya (Ibrani) di Texas. Kami yakin bahwa disana juga ada beberapa orang Yahudi Texas juga. How can one tell one from the other.
Mungkin disana seseorang tidak mengetahui caranya, kecuali mereka menceriterakan kepada Anda siapa mereka sebenarnya atau apakah mereka itu atau kita dapat melihat hasil yang membuahkan bukti. Jika seseorang ditanya apakah dia itu seorang Yahudi atau seorang Israel, kita merasa bahwa seoarng Israel sejati akan menceriterakan semua yang diketahuinya mengenai agamanya
Tetapi orang-orang Yahudi, zaman baheula bahkan dewasa ini, mereka hampir selalu takut terhadap kebenaran John 8:44 menjelaskan bahwa bapaknya orang Yahudi adalah Setan, seorang pembohong besar. Nampaknya sifat sebenarnya (bagian dari definisi mengetahui, supra) dari orang Yahudi adalah - trickery - tipu, deception - muslihat dan bohong - lies. Orang Israel yang sebenarnya mengetahui bahwa menurut nalurinya berbohong adalah salah. (Sebagian diambil dari Facts or Facts oleh Benjamin Freedman)
Original source: The Christian Party