Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: PDI-P Dorong Mega-Buwono Thu Dec 18, 2008 4:38 pm | |
| PDI-P Dorong Mega-Buwono Foto : Investor Daily/Eko Hilman, Dok SP/Jurnasyanto Sukarno Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
[JAKARTA] Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus mendorong duet Megawati Soekarnoputri-Sri Sultan Hamengku Buwono X (Mega-Buwono) maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Komunikasi politik yang intens terus dilakukan untuk merealisasikan keinginan itu.
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufiq Kiemas mengatakan tak tertutup kemungkinan partainya melamar Sri Sultan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Megawati.
Saat berkunjung ke redaksi SP di Jakarta, Rabu (17/12), Taufiq mengatakan, nama Sri Sultan potensial sebagai cawapres dan sangat dilirik partainya. "Saya rasa Sultan pasti di posisi wakil presiden. PDI-P lebih baik sama Sultan," ujarnya.
Sebagai kader Golkar, lanjutnya, Sultan memiliki potensi besar dan kalau disandingkan dengan Megawati, diyakini mampu meraih dukungan besar dari masyarakat pendukung Golkar dan PDI-P. Sejauh ini, PDI-P tetap memprioritaskan berkoalisi dengan Partai Golkar. Pertimbangannya, kedua partai memiliki kesamaan visi dan ideologi.
"PDI-P tak bisa menang sendiri, tetapi harus berkoalisi. Untuk mengurus negeri ini memang harus bekerja sama, gotong-royong. Seperti Pancasila, makna sesungguhnya adalah gotong royong," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Taufiq mengatakan PDI-P bakal meraih 30 persen suara dalam Pemilu Legislatif 2009 dan apabila digabung dengan perolehan suara Partai Golkar dan partai-partai lainnya, dukungan bagi capres-cawapres yang diusung PDI-P bisa lebih dari 50 persen. "PDI-P menargetkan hanya dua pasang capres-cawapres yang tampil pada Pilpres 2009, yaitu dari calon incumbent dan calon PDI-P," tegasnya.
Peluang Besar
Terkait hal itu, Ketua Tim Pelangi Perubahan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sukardi Rinakit optimistis peluang bersandingnya Megawati dan Sultan cukup besar. Dengan dinamika politik, situasi, dan perubahan ekstrem, bisa saja terjadi pasangan Mega-Buwono atau Buwono-Mega. Apa- lagi, model politik lama dengan dikotomi Jawa-luar Jawa atau Islam-non-Islam, tidak lagi berlaku.
"Tim sendiri belum menentukan sikap dengan siapa Sultan akan disandingkan dan tengah berupaya melakukan pendekatan dengan siapa pun," jelasnya.
Mengenai sikap Partai Golkar tempat Sultan menjadi salah satu fungsionarisnya, Sukardi memperkirakan kubu Jusuf Kalla akan menerima Sultan dipinang PDI-P. Namun sejauh ini, tim tetap fokus Sultan menjadi nomor satu, sesuai dengan deklarasinya.
Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menegaskan untuk sementara, kombinasi Mega-Sultan cukup ideal jika ditinjau dari aspek popularitas. Dalam berbagai survei, Megawati merupakan salah satu capres terkuat dan Sultan sebagai cawapres terpopuler. Namun, dalam pemilu langsung fokus masyarakat akan berada di capres.
"Pasangan Mega-Sultan berpeluang besar bila dalam survei berada di atas SBY. Bahkan jika posisinya berimbang atau tipis batasnya dengan SBY, Mega-Sultan akan mampu menyalip SBY. Apa- lagi jika cawapres SBY tidak populer," jelas Qodari.
Pada kesempatan itu, Qodari menyampaikan dinamisasi politik yang terjadi akhir-akhir ini bakal membuat suara Golkar terpecah, mengingat dalam survei, figur Sultan dalam internal Golkar sendiri jauh mengungguli Jusuf Kalla dan Surya Paloh.
Tentu saja, ini menjadi variabel strategis untuk menyedot suara Golkar. Ironisnya, dalam tubuh Golkar ada faksi dan antarpengurus belum menyadari peluang besar itu. "Sultan terlihat berjalan sendiri dan malah didukung oleh parpol di luar Golkar," katanya.
Sementara itu, Partai Golkar sama sekali tak akan menghalangi Sri Sultan menerima lamaran PDI-P mendampingi Megawati sebagai cawapres. "Silakan saja, itu hak Sultan," kata Sekjen Partai Golkar, Sumarsono, Kamis (18/12). [ASR/J-11] Suara Pembaruan Daily, 17-12-08 | |
|