Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Imbas Ekonomi Buruk, Pasangan SBY-JK Bakal Jadi Underdog Fri Dec 26, 2008 4:41 pm | |
| Imbas Ekonomi Buruk, Pasangan SBY-JK Bakal Jadi UnderdogM. Rizal Maslan - detikNews - Jumat, 26/12/2008 15:27 WIB Jakarta - Perekonomian nasional yang semakin sulit di 2009, diprediksi akan berimbas pada pasangan SBY-JK. Dalam bursa calon presiden di pemilu 2009, pasangan incumbent itu dinilai akan menjadi pasangan underdog melawan pasangan Megawati.
"Pasangan SBY-JK menjadi underdog akibat imbas buruknya kondisi ekonomi nasional. Ini yang juga semakin terlemparnya elektabilitas SBY menjadi posisi lima besar, sejak Januari 2008 selalu terlempar dari posisi lima besar," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry dalam jumpa pers di Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (26/12/2008).
Menurut Umar, sejak bulan Januari 2008, LSN mendeteksi keresahan dan pesimisme publik terhadap kondisi ekonomi nasional di bawah pemerintahan SBY-JK. Saat survei pertama, sebanyak 68,7 persen publik menyatakan tidak puas terhadap kinerja SBY-JK di bidang ekonomi.
"Menjelang akhir 2008 keresahan dan pesimisme ini belum juga berkurang. Survei kita bulan Desember malah mendeteksi keresahan ini semakin meluas, publik merasa ekonominya semakin susah," jelasnya.
Dijelaskan Umar, sejak Januari 2008 tingkat elektabilitas JK sebagai capres selalu berada di posisi papan bawah. Begitu juga tingkat eletabilitas Partai Golkar juga terus merosot.
Merosotnya popularitas JK ini juga berdampak terhadap tingkat elektabiltas pasangan SBY-JK menghadapi Pilpres 2009.
"Bahkan, SBY-JK menjadi pasangan underdog bila diadukan dengan pasangan Megawati-Sri Sultan, Megawati-Prabowo Subijanto atau Megawati-Wiranto. Bahkan pasangan SBY-JK kalah jika diadu pasanagan Prabowo-Sultan," ujarnya.
Namun sebaliknya, elektabilitas SBY masih relatif aman atau tidak terpengaruh ekonomi buruk, bila berdiri sendiri sebagai capres. Bahkan jika diadu head to hea dengan Megawati, SBY masih unggul.
Berikut hasil elektabilitas capres hasil survei LSN, SBY 23,4 persen, Megawati Soekarnoputri 20,9 persen, Prabowo Subijanto 10,8 persen, Sri Sultan 7,5 persen Hidayat Nur Wahid 4,8 persen, Wiranto 2,9 persen, Amien Rais 2,8 persen, Rizal Ramli 2,0 persen, Jusuf Kalla 1,9 persen dan Yusril Ihza Mahendra 1,2 persen.
Jika capres yang maju hanya lima pasangan, maka elektabilitas SBY sekitar 32,3 persen, Megawati Soekarnoputri 29,4 persen, Prabowo Subijanto 13,2 persen, Sri Sultan 11,2 persen dan Wiranto 6,4 persen.
"Fakta ini mengindikasikan meski di bawah bayang-bayang kegagalan mengelola ekonomi, SBY masih punya nilai jual," tambahnya.
Dalam survei tersebut, diketahui juga bahwa setiap kegagalan pemerintah mengelola ekonomi, cenderung menguntungkan partai oposisi. Harapan untuk perubahan akan ditumpukan kepada parpol oposisi.
"PDIP sebagai satu-satunya partai oposisi malah terdongkrak mengalahkan Partai Golkar dan Partai Demokrat," tandasnya.
Ditambahkan Umar, jika pemilu legislatif dilakukan hari ini, sebanyak 28,2 persen responden menyatakan akan memilih PDIP. Di tempat kedua ditempati PD sebanyak 19,4 persen, Partai Golkar sebanyak 13,5 persen, PKS sebanyak 6,2 persen, Partai Gerindra sebanyak 6,1 persen, PKB sebanyak 4,5 persen, PAN sebanyak 3,8 persen, PPP sebanyak 2,8 persen dan Partai Hanura sebanyak 2,0 persen.(zal/ndr)
| |
|