Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Sekenario Perang di Gaza Wed Jan 07, 2009 11:01 am | |
| Sekenario Perang di Gaza [ 07/01/2009 - 03:10 ] Thalal Atrisi Al-Arab Qatar Diperkirakan pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung dalam beberapa hari atau beberapa pekan ke depan seperti yang diterjadi di Selatan Libanon tahun 2006. Harga nyawa yang akan dibayar di pihak Palestina akan sangat besar. Sejak hari pertama Israel berusaha memperbanyak korban di pihak Palestina sebagai bentuk pukulan menyakitkan. Disamping kerusakan fisik akan sangat besar melebihi yang diperkirakan. Gaza adalah wilayah padat penduduk dan tidak ada tempat yang bisa dijadikan oleh Palestina untuk melarikan diri. Terutama jika perang digelar dengan Israel. Soal perang dengan Libanon tahun 2006 saja sebagian menyebutkan bahwa Libanon dalam hal ini rugi dalam perang dan Israel berhasil merusak. Namun analisis lain menyebutkan bahwa Israel yang gagal menaklukkan perlawanan Hizbullah sudah merupakan kegagalan Israel dan kemengan perlawanan seperti yang diakui Israel sendiri dalam laporan Pingrade.
Sekarang perang yang mirip terjadi di Jalur Gaza. Tujuan perang ini adalah mematahkan perjuangan Hamas dan menghabisi pengaruh militernya di sana kemudian pengaruh politiknya.
Lantas bagaimana perkiraan perang ini ke depan setelah perang darat digelar?
Ada tiga sekenario dalam perang ini ke depan:
Sekenario pertama, Israel gagal dalam mewujudkan targetnya yang dari awal mereka umumkan; yakni memukul telak Hamas yang bisa menghabisi kekuasaannya di Gaza dan menghalanginya berperan dalam pemerintahan dengan presiden Abbas.
Sekenario kedua, Hamas berhasil tegar dalam membalas kejahatan Israel dan menggagalkan serangan Israel dengan memberikan kerugian di serdadu mereka. Di hari pertama perlawanan Palestina berhasil menawan seorang serdadu Israel.
Sekenario ketiga, peperangan di fase pertengahan setelah DK PBB melakukan intervensi agar dilakukan gencatan senjata antara dua pihak. Sekenario ini mirip dengan situasi di Libanon selatan setelah keluar keputusan DK PBB nomor 1701 yang menghentikan operasi militer antara Hizbullah dan Israel. Israel mendapatkan keputusan ini setelah Hizbullah mengalah dari wilayah perbatasan utara Palestina sementara Hizbullah.
Bagaimana hasil-hasil politik dan strategis jika terjadi salah satu dari sekenario ini?
Sekenario pertama, jika Israel gagal maka mereka gagal mengembalikan citra kemampuan militernya yang jatuh sementara perang di Libanon Selatan tahun 2006. Masa depan mengembalikan kemampuan ini tidak mudah. Ancaman Israel menyerang Israel akan menekan dengan kuat ke pihak perlawanan akan sulit. Jika sekenario ini terjadi maka Hamas tidak bisa lagi dihalangi untuk menjadi partner dalam dalam percaturan dunia Arab dan internasional dalam menentukan masa depan Palestina. Sementara poros yang mendukung Hamas, Suriah, Iran dan Hizbullah akan semakin kuat dalam menghadapi poros lainnya yang disebut sebagai poros moderat Arab. Kemenangan perlawanan di Palestina akan memberikan pengaruh besar dalam percaturan opini publik Arab dan Islam lebih dari perang kemenangan di Libanon.
Sekenario kedua, jika Israel berhasil mewujudkan target-targetnya maka perlawanan tidak bisa lagi diandalkan dalam mengadapi penjajah. Jika ini terjadi maka pemerintah baru AS akan berusaha menciptakan perdamaian setelah berhasil menghabisi Hamas dan mengakhiri pengaruhnya. Jika sekenario ini terjadi pihak Arab akan semakin berani melakukan normalisasi dengan Israel. Bisa jadi Israel juga menyerang Libanon untuk menghabisi Hizbullah. Artinya sekenario ini akan menciptakan situasi perang baru di kawasan ini hingga Israel berhasil menghabisi perlawanan. Namun menghabisi Hamas berarti gerakan perlawanan akan berakhir di kawasan ini.
Sekenario ketiga, jika agresi Israel tidak membuahkan hasil apa-apa. Dan kedua kekuatan akan berimbang. Di sini keputusan internasional yang mengakui bahwa kekuatan Hamas tidak bisa dihabisi. Jika ini terjadi maka situasi akan kembali seperti jauh sebelum agresi Gaza. Bisa jadi gerakan Hamas ke depan akan lebih memiliki kekuatan dalam melakukan perundingan soal masa depan perlintasan dan menentukan kondisi di Palestina. Kondisi ini jga akan mendorong presiden Amerika menjadikan prioritas ke luar Timteng untuk mengorganisir Afganistan dan melakukan strategi dalam hubungan dengan Cina dan Rusia.
Betapapun, hasil perang ini, jika perang berlangsung lama maka Israel tidak akan menganggap ini kemenangan dimana mereka kelihatannya berharap akan berakhir dalam beberapa hari ke depan. Artinya Israel setelah perang 2006 dan perang Gaza 2008 akan dihadapkan kondisi baru yang tidak mudah mewujudkan kemenangan-kemenangan.
Di sisi lain, kondisi di dunia Arab dimana pemerintah resminya sebagiannya menuding Hamas bertanggungjawab atas tragedi di Gaza dan menolak dilakukan KTT Arab dan tidak memperkenankan membuka perlintasan Rafah. Kondisi ini akan mencipatakan kekacuan dan chaos di grass rot Arab yang menentang pemerintah mereka. Sebab masalah Palestina ini berdimensi agama, nurani dan emosi di kalangan bangsa Arab dan Islam. (bn-bsyr) | |
|