Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Jepang Lawan Paraguay di 16 Besar Sat Jun 26, 2010 3:46 pm | |
| Jepang Lawan Paraguay di 16 Besar Suara Pembaruan, 25 June 2010[CAPE TOWN] Memukul jawara Eropa, Denmark, 3-1, Jepang mendampingi Belanda sebagai runner up Grup E. Wakil kedua Asia yang lolos ke babak perdelapan final itu akan bertemu Paraguay, pemuncak Grup F, Selasa (29/6). Bagi Jepang, ini adalah raihan tertinggi mereka pada Piala Dunia yang digelar di luar negara mereka. Pada Piala Dunia 2002 di Jepang, mereka maju ke putaran kedua. Pada pertandingan, Jumat (25/6) dini hari WIB, gol Jepang dilesakkan Keisuke Honda pada menit ke-17, Yasuhito pada menit ke-30, dan Shinji Okazaki pada menit ke-87. John Dahl Tomasson memperkecil kekalahan Denmark pada menit ke-80. Denmark yang sebelumnya menjadi favorit juara harus mengangkat koper lebih awal. Pada pertandingan lainnya, Belanda tanpa kesulitan menghentikan perlawanan Kamerun, 2-1. Favorit juara kini dilekatkan pada Belanda yang dalam pertandingan babak penyisihan Piala Dunia 2010 final meraih tiga kemenangan sekaligus mengantongi nilai sembilan. Kembalinya Arjen Robben ke lapangan hijau semakin membangkitkan optimisme Tim Oranje untuk meraih juara. Di babak knock out, Senin (28/6), Belanda akan menghadapi Slovakia, yang maju sebagai runner up Grup F setelah secara mengejutkan mengalahkan juara Piala Dunia 2006, Italia dengan skor tipis 3-2 di Stadion Ellis Park Johannesburg
Bermain Lepas Baru saja pertandingan berlangsung, gelandang Rafael van der Vaart sudah mengancam gawang Kamerun dengan tendangan kerasnya. Untunglah bek pengganti Alex Song yang cedera, Aurelien Chedjou berhasil membendung tendangan van der Vaart itu. Kamerun yang bermain hanya untuk menjaga kebanggaan dan kebesaran negaranya karena sudah tersingkir, bermain lepas dan ngotot. Pada menit ke-11 mereka mendapat peluang bagus mencetak gol melaui Jean Makoun setelah mendapat umpan silang Benoit Assou Ekotto. Tetapi bola bola sambarannya masih melebar di luar gawang yang dijaga Maarten Stekelenburg. Di tengah serangan gencar Kamerun, Oranye justru mencetak gol lebih dahulu melalui Robin Van Persie. Berawal dari kerja sama satu-dua antara striker Arsenal berusia 26 tahun itu dengan van der Vaart di dalam kotak penalti pada menit ke-36. Van Persie akhirnya menyelesaikannya dengan tendangan kaki kanan. Pada babak kedua, Arjen Robben yang baru masuk menit ke-73 mendapat peluang mencetak gol pada penampilan perdananya di Piala Dunia ini. Pada menit ke-83, dia menggiring bola dari sayap kanan memasuki kotak penalti Kamerun dan mencoba melakukan tembakan langsung ke gawang Souleymanou, tetapi berhasil diblok. Bola muntah itu bisa dijangkau striker pengganti yang bermain di AC Milan, Klaas Jan Huntelaar, yang dengan mudah menceploskan bola ke gawang Kamerun. Gol penghibur Kamerun dicetak striker Inter Milan, Samuel Etoo melalui titik putih, setelah bola sontekan Geremi di kotak penalti mengenai lengan van der Vaart pada menit ke-65. Meski menang, pelatih Belanda Bert Van Marwijk mengaku tidak puas dengan penampilan anak asuhnya. “Saya merasa penampilan hari ini kurang bagus dibandingkan dengan dua pertandingan sebelumnya. Kami menghadapi tim yang sudah pasti tidak lolos ke babak berikutnya. Jadi mereka bermain tanpa beban. Di babak kedua, kami bermain terlalu lamban. Saya berpikir, Kamerun bisa mencetak gol dan kami bisa kalah. Benar saja, mereka mencetak gol. Untunglah, kami masih bisa mencetak gol kedua. Tetapi ini sudah berakhir, dan kami tidak boleh mengulangi penampilan seperti ini,” tegasnya. Sedangkan, Van Persie yang dinobatkan sebagai man of the match pertadingan itu mengatakan, “Sejauh ini cukup baik, tetapi kami masih bisa memperbaiki diri soal kecepatan dan umpan-umpan dari kaki ke kaki.” Sementara itu, dalam partai terpisah di Stadion Royal Bafokeng Rustenburg, Jepang mengubur impian Tim Dinamit Denmark. Tim Negeri Matahari Terbit itu. Penampilan Honda yang impresif pada pertandingan itu membuatnya dinobatkan sebagai man of the match. “Ini adalah kemenangan besar bagi Jepang. Saya sangat bahagia. Tetapi lebih bahagia lagi kalau kami tidak berhenti di sini. Saya percaya kami dapat maju lebih jauh dalam kompetisi ini,” kata Honda. Kemenangan atas Denmark juga tidak terlepas dari keputusan pelatih Takeshi Okada yang menerapkan strategi permainan menyerang untuk minimal mendapat hasil imbang. “Semua ini hasil dari instruksi pelatih yang kami terima. Dia menginstruksikan kepada kami bahwa kami tidak boleh berkonsentrasi hanya pada pertahanan. Kami harus menyerang, meskipun mungkin tidak akan menang. Ternyata ini taktik yang sangat efektif dan mengantar kami meraih kemenangna yang sangat luar biasa ini,” lanjut Honda. Okada senidiri membenarkan pernyataan anak asuhnya yang bermain di CSKA Moskow itu. “Kami tahu kami bisa melakukannya (melangkah ke babak 16, Red) hanya dengan hasil imbang. Tetapi kami tidak ingin pasif. Denmark memang membuat kami berada di bawah tekanan pada awal pertandingan dan membahayakan gawang kami. Karena itu kami mengubah formasi dan akhirnya kami mampu mencetak dua gol pada babak pertama. Mereka sebenarnya lebih kuat pada babak kedua tetapi kami memperlihatkan bahwa tim kami lebih kuat,” ujarnya. Pelatih Denmark, Morten Olsen mengatakan, kesalahan memanfaatkan sejumlah peluang pada 15 menit awal babak pertama harus dibayar mahal dengan kekalahan seperti ini. “Tentu saja kadang-kadang anda kehilangan peluang tetapi itulah yang membedakan dalam level seperti ini. Mereka memanfaatkan peluang yang mereka miliki, sementara kami tidak memanfaatkan peluang yang kami punya dan mempersulit perjuangan kami. Mereka memanfaatkan peluang melaui tendangan bebas pada babak pertama. Saya kira, kami tidak bermain jelek-jelek amat,” ucapnya. [FIFA.com/AFP/A-21] | |
|