Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Bila krisis global tak secepatnya diantisipasi,Ekonomi Sulut Bakal ‘Babak Belur’ Wed Jan 14, 2009 7:05 am | |
| Bila krisis global tak secepatnya diantisipasi Ekonomi Sulut Bakal ‘Babak Belur’ Manado, KOMENTAR - 14 Januari 2009 Ekonomi Sulut bakal babak belur bila dampak krisis global tidak secepatnya diantisipasi. Pasalnya, sejumlah industri yang berorientasi ekspor di daerah ini mulai me-rasakan ganasnya gelombang krisis global.
Setelah industri perikanan kelimpungan dengan kebija-kan Amerika menghentikan permintaan ikan kaleng dari Sulut, industri kelapa juga mulai was-was dengan lesu-nya pasar minyak kelapa du-nia. “Dampak krisis global benar-benar sangat berat,’’ tutur sejumlah pengelola in-dustri kelapa yang dihubungi koran ini, kemarin. Tahun 2009 ini, lanjut me-reka, sulit diprediksi. Sebab, krisis finansial ini berawal dari negara-negara besar, seperti Amerika, yang notabene eko-nominya sangat kuat. “Kita sulit membayangkan seperti apa nantinya. Yang pasti, pe-ngaruh krisis global sangat be-rat bagi industri yang berorien-tasi ekspor,’’ tandas seorang pimpinan pabrik kelapa yang enggan namanya disebutkan. Lesunya pasar minyak du-nia, menurut Suherman Tj, Manajer Pembelian PT Multi Nabati, sangat berpengaruh terhadap harga kopra di ting-kat petani. “Kalau harga mi-nyak naik, harga ikut. Begitu juga sebaliknya, kalau minyak dunia turun, harga kopra juga ikut turun,’’ tuturnya. Sementara itu, sejumlah pe-ngusaha perikanan yang di-hubungi terpisah juga meng-akui, kondisi saat ini memang sulit. “Kalau permintaan pasar luar negeri berkurang, apalagi berhenti sama sekali jelas saja akan mempengaruhi perusa-haan,’’ tutur seorang pemilik pabrik ikan di Bitung. Bahkan, lanjutnya, dampak paling buruk bisa terjadi yakni, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Kalau perusaha-an tidak beroperasi otomatis akan terjadi PHK,’’ katanya. Namun, lanjutnya, kebijakan itu merupakan alternatif ter-akhir bila masalah itu terus berkepanjangan. Tak hanya ikan kaleng dan minyak kelapa yang merasa-kan imbas krisis global, ekspor ikan segar dan komoditi perta-nian lainnya ikut-ikutan kena getah. “Pokoknya semua eks-por yang pasarnya ke Amerika ikut kena dampak,’’ kata Jantje, seorang pengusaha yang me-ngakui menghentikan ekspor kepiting ke Amerika karena harganya anjlok sampai 70 persen. Kesulitan sejumlah industri menghadapi krisis global ini, jauh-jauh hari sudah diingat-kan pengamat ekonomi Jack Parera SE MA. Menurutnya, krisis ekonomi saat ini berbeda dengan krisis yang penah tejadi tahun 1997 lalu. “Kalau tahun 1997 lalu, saat terjadi krisis semua produk ekspor Sulut harganya melambung. Berbeda dengan saat ini, jus-tru harga komoditi ekspor ter-puruk,’’ katanya. Hal yang sama juga diungkap-kan Pimpinan Bank Indonesia Manado, Jeffrey Kairupan. Bah-kan, Kairupan sejak akhir ta-hun lalu, selalu mengingatkan bahwa krisis global saat ini ha-rus segera diantisipasi. “Kalau tidak segera diantisipasi dam-paknya sangat berat,’’ katanya beberapa waktu lalu.(dri) | |
|