Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Menelepon Pemimpin Timur Tengah Thu Jan 22, 2009 4:33 pm | |
| Menelepon Pemimpin Timur TengahBocah Palestina di terowongan yang digunakan untuk penyelundupan kebutuhan pokok di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, Rabu (21/1). Israel mengklaim telah menghancurkan ratusan terowongan lewat serangan bom udara. Suara Pembaruan,22-01-2009 [WASHINGTON] Presiden Barack Obama memulai hari pertamanya di Gedung Putih, Rabu (21/1), dengan terjun langsung ke dalam diplomasi Timur Tengah yang penuh risiko, menjanjikan era baru perpolitikan yang etis, serta membekukan gaji tinggi staf senior.
Presiden baru, yang bertekad memenuhi janjinya untuk membukukan perubahan politik yang fundamental, juga menyerukan para pemimpin ekonomi dan militer pemerintahannya untuk menghadapi sederet krisis kelam yang diwarisi dari mantan Presiden George W Bush.
Mengawali seharian penuh aktivitasnya sebagai presiden, Obama menghabiskan waktu beberapa saat sendirian di Ruang Oval, untuk membaca surat pribadi yang ditinggalkan pendahulunya, Bush.
Setelah itu, ia mulai menggenjot upaya-upaya diplomatik di Timur Tengah untuk pertama kalinya, dengan mengontak Pemimpin Palestina Mahmud Abbas, Presiden Mesir Husni Mubarak, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, dan Raja Abdullah II dari Yordania.
"Obama menggunakan peluang pada hari pertamanya untuk mengkomunikasikan komitmennya terlibat aktif di dalam mendorong pemajuan perdamaian Arab-Israel, sejak awal masa jabatannya," ungkap juru bicara Robert Gibbs dalam sebuah pernyataan.
Presiden baru juga sudah meminta George Mitchell, mantan senator serta negosiator damai Irlandia Utara, untuk menjadi utusan khusus Timur Tengah, ungkap sebuah sumber yang dekat dengan pemerintahan Obama.
Penunjukan Mitchell disampaikan resmi setelah Hillary Clinton dikukuhkan Senat sebagai Menteri Luar Negeri AS, Rabu (21/1). Dalam perbincangan per telepon tersebut, kata Gibbs, Obama "menggarisbawahi tekadnya untuk bekerja membantu mengkonsolidasikan gencatan senjata, dengan membentuk rezim antipenyelundupan yang efektif, yang akan mencegah Hamas terpersenjatai kembali".
Pada hari terakhirnya di Departemen Luar Negeri, Jumat (16/1), Menlu AS Condoleezza Rice dan Menlu Israel Tzipi Livni menandatangani kesepakatan yang bertujuan untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza, sebagai upaya agar gencatan senjata yang sudah disepakati bisa kekal dan berkelanjutan. Tetapi masih banyak detail dari kesepakatan itu yang harus dijabarkan.
"Presiden baru juga berupaya untuk memperkuat gencatan senjata dengan memfasilitasi upaya rekonstruksi besar-besaran bagi warga Palestina di Gaza dalam sebuah kemitraan dengan Otoritas Palestina", kata Gibbs.
Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina mengatakan, Obama telah menyampaikan kepada pemimpin Palestina tersebut bahwa ia menjadi pemimpin dunia pertama yang ditelepon Obama sebagai Presiden AS ke-44. Dalam percakapannya dengan Abbas, Obama juga menegakan akan melakukan segala hal untuk mewujudkan perdamaian sesegera mungkin.
Seorang pembantu dekat Abbas mengaku terkejut dengan cepatnya Obama bertindak, kendati ia sudah tahu betapa seriusnya Obama untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, pemimpin sayap politik Hamas yang hidup di pengasingannya di Damaskus, Suriah, Khaled Meshaal, kemarin mengatakan, kini sudah saatnya untuk mencabut larangan kontak dengan gerakan Islam di Palestina dukungannya. Seruan itu disampaikan Meshaal dalam pidato yang ditayangkan sejumlah televisi satelit Arab. [AFP/AP/E-9] | |
|