Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Bunga Tinggi, KPR Masih Jadi Favorit Pembiayaan Rumah Mon Nov 10, 2008 11:27 am | |
| Bunga Tinggi, KPR Masih Jadi Favorit Pembiayaan Rumah Senin, 10/11/2008 11:15 WIB - Nurul Qomariyah - detikFinance Jakarta - Ditengah kondisi suku bunga yang masih tinggi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi alat utama konsumen untuk memiliki rumah. Hanya sebagian kecil yang membeli rumah dengan cash keras ataupun cash bertahap.
Menurut survei pembiayaan properti yang dilakukan Bank Indonesia untuk triwulan III-2008, dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial, KPR tetap menjadi fasilitas favorit, dengan 73,6% konsumen menggunakannya, pada tingkat suku bunga sebesar 12%.
Fasilitas lain yang digunakan konsumen untuk membeli rumah adalah pembayaran cash bertahap (19,8%) dan sebagian kecil dilakukan dalam bentuk cash keras (6,2%). Demikian Survei Harga Properti Residensial yang dikutip detikFinance, Senin (10/11/2008.
Sementara untuk pembiayaan properti residensial pada triwulan III-2008 sebagian besar masih bersumber dari dana internal perusahaan (56,0%), diikuti oleh dana yang bersumber dari perbankan (28,5%) serta dana nasabah (12,6%).
Harga Properti
Sementara berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan di 14 kota di Indonesia, indeks harga properti residensial pada Triwulan III-2008 tercatat sebesar 155,58.
Angka itu berarti meningkat baik secara triwulanan (q-t-q) maupun secara tahunan (y-o-y). Secara triwulanan (q-t-q), indeks harga naik 0,97%, namun kenaikan ini lebih rendah dibandingkan kenaikan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,86%.
Sementara secara tahunan, harga properti residensisl naik 5,67%, lebih tinggi dari kenaikan triwulan sebelumnya. Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga bangunan serta kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tipe rumah kecil (1,17% secara q-t-q). Untuk secara tahunan, kenaikan harga tertinggi terjadi untuk tipe rumah menengah dengan kenaikan sebesar 6,61%.
Sementara berdasarkan wilayah, Bandar Lampung merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi yaitu 2,74% (q-t-q) terutama pada rumah tipe menengah (3,41%). Untuk wilayah Jabodebek dan Banten, harga rumah mengalami kenaikan sebesar 0,71%, lebih rendah dibandingkan kenaikan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,74%.
Secara tahunan berdasarkan wilayah, Manado merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi yaitu 11,64% (y-o-y) terutama pada tipe rumah menengah (12,97%). Sementara itu, harga rumah di wilayah Jabodebek dan Banten secara tahunan mengalami kenaikan sebesar 5,40%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahunan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,95%.
(qom/ddn) | |
|