Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Pengangguran Global 210 Juta Wed Nov 26, 2008 4:57 pm | |
| Pengangguran Global 210 Juta AP /Damian Dovarganes Pengunjung memperhatikan mobil Ford Mustang dalam pameran mobil di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini. Akibat krisis dan meruginya tiga produsen otomotif di Amerika Serikat dan harga minyak dunia yang fluktuatif membuat pengunjung menunggu waktu yang tepat untuk membeli mobil baru.
[JENEWA] Organisasi Perburuhan Dunia (International Labour Organization/ILO) memperkirakan, jumlah pengangguran di seluruh dunia akan mencapai 210 juta pada akhir 2009. Jumlah itu meningkat sekitar 20 juta orang, jika dibanding pengangguran pada 2007, yang mencapai 190 juta orang. Peningkatan itu disebabkan maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda banyak industri besar di seluruh dunia, akibat krisis finansial yang menyeret perekonomian global ke jurang resesi saat ini.
Jumlah pengangguran itu diperkirakan berasal dari negara industri maju yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD), sebanyak 42 juta. Sisanya, sekitar 168 juta berasal dari negara non-OECD.
OECD sendiri memprediksi, jumlah pengangguran naik sekitar 8 juta orang dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Kenaikan ini adalah yang paling serius sejak resesi tahun 1980-an.
Jumlah pengangguran diperkirakan naik dari 32 juta menjadi 42 juta orang pada 2010. Demikian laporan Prospek Ekonomi OECD yang diterbitkan Selasa (25/11), di Jenewa. Sebagai informasi, OECD beranggotakan antara lain negara di Amerika Utara, Eropa, Selandia Baru, Jepang, Australia, dan Korea Selatan.
Sejalan dengan itu, kegiatan ekonomi diperkirakan akan melemah rata-rata 0,4 persen di tahun 2009. Keadaan ini kemudian akan naik perlahan-lahan sampai menjadi 1,5 persen pada tahun 2010.
"Ketidakpastian masih meliputi di negara-negara tersebut. Akan makin banyak negara yang bergantung pada seberapa cepat krisis finansial, faktor pendorong utama penurunan ini mampu diatasi," ujar Kepala Pakar Ekonomi OECD, Klaus Schmidt-Hebbel.
Sementara itu, aktivitas ekonomi di Eurozone (wilayah yang mempergunakan mata uang euro) diperkirakan akan turun dalam waktu enam bulan ke depan bersamaan dengan menurunnya konsumsi dan investasi masyarakat. Perbaikan secara bertahap pun diharapkan terwujud terkait dengan penurunan tingkat suku bunga dan mengatasi gejolak pasar finansial. PDB Eurozone diperkirakan anjlok 0,6 persen tahun 2009 dan akan naik 1,2 persen tahun 2010.
Krisis di Jerman
Sementara itu, dari Koln, Jerman, wartawan SP Heri Soba melaporkan, negara itu juga tidak tinggal diam membahas berbagai langkah untuk menyelamatkan industri otomotifnya. Silang pendapat antaranggota Uni Eropa maupun kalangan masyarakat berlangsung sengit, seiring dengan krisis yang diperdiksikan semakin parah menerpa Eropa pada 2009.
Jerman sendiri sudah mengantisipasi parahnya perekonomian tahun depan. Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam wawancaranya dengan Harian Welt am Sonntag, akhir pekan lalu, di Berlin, menyebutkan, bahwa tahun 2009 merupakan "Year of Bad News" (tahun kabar buruk) bagi negaranya.
Sejumlah langkah telah disiapkan, seperti menyiapkan 500 miliar euro untuk membantu krisis sektor finansial negara itu. Belum lagi beberapa negara bagian juga mencadangkan dana sekitar 12 miliar euro.
Jika di AS, krisis industri mobil akan membuat 2,5 juta tenaga kerja menganggur, maka krisis di Jerman pada 2009 diperkirakan akan mem-PHK sekitar 215.000 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, sekitar 50.000-100.000 orang berasal dari industri mobil.
Guna mengatasi ancaman tersebut, Opel, salah satu anak perusahaan produsen mobil asal AS, General Motors Corp yang berproduksi di Bochum, Jerman, mengajukan bantuan dana talangan senilai 1 miliar euro, kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat di Berlin. Namun, sampai saat ini proposal tersebut masih dibahas untuk menyelamatkan 26.000 tenaga kerja di perusahaan itu.
Tak Hanya Otomotif
Tidak hanya industri otomotif yang terkenda dampak krisis. Rentetan dampak sebenarnya sudah mulai terasa pada beberapa sektor usaha lainnya di daratan Eropa. Industri kimia Jerman, BASF, misalnya, berencana menutup sementara 80 pabriknya. Demikian juga industri farmasi Rhodia, akan mengurangi produksi di tiga pabriknya di Prancis, hingga sebesar 40 persen.
Federasi periklanan Jerman, ZAW, menyebutkan para produsen mobil telah mengurangi anggaran iklan sekitar 10 persen.
Sejalan dengan itu, daftar perusahaan terkemuka dunia yang berencana melakukan PHK makin bertambah. Dari Belanda dilaporkan, produsen alat elektronika terkemuka Philips berencana memangkas 1.600 karyawan di divisi perawatan kesehatan, dari total 32.000 karyawan di seluruh dunia di divisi yang sama.
Langkah serupa juga ditempuh produsen komputer asal AS, Hewlett-Pacard Co (HP). Perusahaan itu memangkas 24.600 karyawan, atau hampir 8 persen dari total 320.00 karyawannya, guna menghemat biaya US$ 1 miliar per tahun. [CNN.com/AP/E-4/A-17] SDP | |
|