F-PDIP Duga Proyek Bandara-Mapanget ada Konspirasi

Manado, KOMENTAR- 16 Desember 2008
Salah satu proyek infrastruktur penunjang WOC 2009 yakni proyek pelebaran ruas jalan Bandara-Mapanget, mendapat sorotan pedas dari Fraksi PDIP (F-PDIP) Sulut. Pasalnya, realisasi pekerjaan proyek tersebut dinilai kurang beres.
“Pada prinsipnya, kami mensuport WOC 100 persen bahkan satu juta persen kalau ada. Tapi salah satu penunjang WOC yakni infrastruktur, khususnya pelebaran jalan Manado-Bandara, ternyata tidak beres. Dari informasi yang kami peroleh, PT Multi Struktur sebagai kontraktor proyek 60 miliar dimaksud, tidak melaksanakan pekerjaan secara keseluruhan. Sebenarnya budget panjang proyek adalah dari Airport hingga Jembatan Miangas, tapi dari laporan dan informasi ternyata hanya sampai di Wenang Permai. Ini berarti ada pemotongan sepanjang beberapa kilo dari budget,” jelas F-PDIP melalui Drs Steven O Kandow.
Didampingi Ketua F-PDIP Frangky Wongkar SH dan anggota Benny Rhamdani, Kandow kemudian menyatakan bahwa apa yang terjadi ini bisa menghambat sukses pelaksanaan WOC 2009. Bahkan Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang sendiri sebagai penggagas event Internasional tersebut, bisa dipermalukan dalam hal ini. “Jadi F-PDIP akan mengambil sikap tegas soal proyek ini,” tegas Kandow.
Sikap dimaksud, jelas Rhamdani menambahkan, adalah melaporkan adanya dugaan konspirasi terhadap proyek tersebut sejak proses perencanaan, pengusulan anggaran di tingkat pemerintah pusat, hingga proses tender. Sebagaimana informasi yang diterima F-PDIP, dugaan konspirasi melibatkan tiga pihak yakni seorang pejabat di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi atas nama Jootje Tuerah, PT Multi Struktur dan satu pihak lainnya lagi. “Olehnya kami akan segera menyusun laporan dugaan konspirasi ini dan dalam tiga hari kedepan akan kami bawa ke kejaksaan dan kepolisian daerah. Ini kami lakukan demi menyelamatkan WOC 2009,” jelas Rhamdani.
Sayang, pihak PT Multi Struktur belum berhasil dikonfirmasi. Namun salah satu pihak yang disebut terlibat yakni Tuerah ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, nampak tak mau berkomentar banyak. Kalimat pasti yang ditegaskannya, bahwa dirinya akan menghormati proses hukum apabila F-PDIP membawa persoalan diatas ke meja hukum. (dav)