Jihad Islam Kecam Abbas Karena Tolak Dialog dan Restrukturisasi PLO

Gaza – Infopalestina: Gerakan Jihad Islam di Palestina mengecam keras pernyataan Mahmud Abbas seputar penolakannya untuk berdialog. Jihad Islam menilai itu sebagai upaya Abbas melarikan diri dari keberhasilan yang dicapai perlawanan dalam perang Gaza. Sekaligus menjadi penghalang baru bagi jalan upaya dan usaha yang sedang berjalan guna mengobati luka dan memperkuat pejuangan Palestina.

Jurubicara resmi Jihad Islam, Dawud Syihab dalam pernyataannya mengatakan, “Penggunaan PLO sebagai alasan untuk menjadi penghalang adalah wajah baru berlepas diri dan mengelak. Ini merupakan kesalahan baru yang dilakukan terhadap PLO yang dia asumsikan menjadi tenda pertemuan.” Syihab menjelaskan monopoli PLO dengan cara seperti ini menjadikannya sebagai alat yang tidak pada tempatnya.

Syihad menegaskan bahwa gerakannya menilai belum pernah ada seorangpun yang membuat buruk PLO seperti dalam perkataan Mr. MahmudAbbas, yang gigih ingin menjadikan PLO dalam skup dan sempit dengan cara terus bersikap masa bodoh terhadap seruan-seruan nasional untuk membangunnya sesuai asas nasional, seraya menyamarkan kesepakatan Kairo tahun 2005 yang menegaskan hal itu secara jelas, yaitu soal restrukturisasi PLO berdasarkan asas nasional yang menghimpung semua elemen Palestina.

Syihab mengatakan, “Perlindungan yang hakiki terhadap PLO, proyek nasional dan persoalan Palestina menuntut penghentian segala bentuk tindahan yang memburuk-burukan perlawanan, perjuangan nasional dan pembebasan dari agenda khusus, dan melekatkan diri dengan jalan perlawanan, daripada memilih alternative-alternatif dan kebijakan-kebijakan usang dan sia-sia yang dilakukan sepanjang masa.”

Kecaman Jihad Islam ini terkait dengan pernyataan Abbas yang menyerang gerakan Hamas dan perlawanan Palestina. Juga serangan Abbas secara khusus kepada Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al usai bertemu dengan Presiden Mesir Husni Mubarak. Dalam pernyataannya Abbas menyatakan, “Tidak ada dialog dengan orang yang menolak PLO karena lembaga ini adalah wakil satu-satunya dan sah bagi bangsa Palestina.” (seto)