Dubes Arab Saudi Terkejut dan Merasa Ditipu Ada Haji dari Ahmadiyah dan Non Muslim Masuk Mekah

Setelah menemui delegasi dari Front Pembela Islam (FPI) yang sebelumnya berdemo di depan kantor Kedubes Arab Saudi, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia M.Abdurrahman Al Ayat mengaku terkejut dengan laporan FPI yang menyatakan adanya jamaah haji asal Indonesia yang ternyata penganut Ahmadiyah. M. Abdurrahman Al Ayat juga tak tahu kalau ternyata ada anggota DPR RI yang nonmuslim pernah menginjakkan kakinya ke Mekah.

“Orang kafir tidak boleh masuk Mekah, itu sudah ketentuan dalam Al Qur’an,” kata Abdurrahman yang ditirukan oleh Ketua Majelis Syuro FPI Misbahul Anam kepada Suara Islam, di depan Kedubes Arab Saudi, di Jakarta, Selasa (16/9).

Mishbahul Anam menyampaikan pula dalam pertemuannya tersebut, Dubes Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan pengecekan terhadap setiap orang yang mau masuk ke tanah suci.

Ketika disampaikan bahwa adanya anggota Ahmadiyah yang bergabung dalam jamaah haji, Dubes Arab Saudi merasa terkejut. “Dia merasa terkejut dan seperti ditampar. Ini merupakan penipuan data,” ujar Misbahul Anam.

Menurut Misbahul Anam, saat ditanyakan apakah ada kemungkinan pihak Kedubes Arab Saudi tidak meneliti setiap data yang masuk, Dubes Arab Saudi membantahnya. “Semua data sudah dicek, termasuk KTP-nya,” ujar Mishbahul Anam mengutip pernyataan Dubes Arab Saudi.

“Kalau dari pihak Kedubes Arab Saudi sudah menelitinya, berarti kemungkinan kesalahan data ada di Dirjen Bimas Islam di Depag. Karena mereka yang mengirimkan data ke Kedubes,” tambah Misbahul Anam.

Setelah menerima laporan dari FPI tersebut, Kedubes Arab Saudi akan segera menindaklanjuti dengan meminta pemerintah Indonesia untuk bertanggung jawab terkait masalah ini. Kedubes Arab Saudi juga meminta agar pemerintah memberi ketegasan larangan pada anggota Ahmadiyah untuk pergi haji ke Mekah.

Kedubes Arab Saudi bersama dengan FPI juga meminta pada Departemen Agama atau Kantor Urusan Agama (KUA) di daerah untuk memberikan rekomendasi pada setian calon jamaah haji bahwa mereka bukan penganut ajaran sesat Ahmadiyah. Sehingga, dari sekitar 250 ribu jamaah haji Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini benar-benar terbebas dari anggota Ahmadiyah.

FPI Lanjutkan Demo Ke Depag

Dari Kedubes Arab Saudi, massa FPI yang berjumlah seratusan orang bergerak menuju kantor Departemen Agama. Mereka bermaksud mengklarifikasi informasi adanya anggota DPR RI , Theodorus JK yang beragama Kristen yang pernah masuk ke tanah suci Mekah. Mereka juga bermaksud menanyakan masalah anggota Ahmadiyah yang diizinkan pergi haji ke Mekah.

Namun, massa FPI kecewa karena delegasi mereka tak dapat bertemu langsung dengan Menteri Agama atau Dirjen Bimas Islam yang sedang tidak ada di tempat. Delegasi FPI dan beberapa ormas Islam ini hanya dijanjikan akan ditemui oleh pejabat eselon II Departemen Agama. Delegasi FPI pun menolak. Massa akhirnya hanya berorasi di depan kantor Departemen Agama.

FPI: Seharusnya Ahmadiyah Haji ke Qadiyan Bukan ke Mekah
Tuesday, 16 September 2008

Kedubes Arab Saudi diminta untuk memperketat izin visa jamaah haji dari Indonesia, sehingga tidak meloloskan jamaah haji dari Ahmadiyah. Demikian yang disampaikan oleh Aktifis Front Pembela Islam (FPI), Ja’far Shiddiq. Mestinya, imbuh Ja’far, mereka hajinya ke Qadiyan, bukan ke Mekah.

Ja’far hadir bersama ratusan massa FPI meminta kedutaan Arab Saudi tidak meloloskan jamaah haji dari Ahmadiyah. “Ahmadiyah itu kafir, bukan Islam. Karena dia mengakui ada nabi setelah Muhammad saw,” ujar Ja’far di depan Kedubes Arab Saudi di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Selasa (16/9).

Ja’far menambahkan, orang kafir jelas haram masuk Mekah dan Madinah, tapi mereka ngotot haji ke Mekah supaya diakui sebagai bagian dari kaum muslimin.“Kami minta Dubes Arab Saudi mempertegas pemberian visa haji,” lanjutnya. Hal itu supaya tanah haram tak terkotori oleh jamaah Ahmadiyah yang kafir.

Ja’far mengancam jika Kedubes tidak bertindak tegas, maka FPI tidak mendatangkan ribuan jamaah haji yang tidak mendapatkan quota haji, seperti yang berasal dari Bekasi.Ja'far menyesalkan ketidaktegasan pihak Kedubes Arab Saudi dalam pemberian visa selama ini hingga ada warga jamaah haji dari Ahmadiyah yang lolos. "Kita dapat data dari Manislor Kuningan, ada jamaah haji Ahmadiyah yang sudha terdaftar 60 sampai 70 orang, bisa jadi keseluruhan dari semuanya mencapai 50 ribu," ujarnya.

Jadi, katanya, kalau jamaah haji dari Ahmadiyah tidak diizinkan berangkat, maka ribuan jamaah haji asal Bekasi yang tidak dapat kuota bisa berangkat.

Anggota DPR Kristen Masuk Mekah
Ja'far juga heran dengan adanya anggota DPR Komisi VIII beragama Kristen di tahun 2008 yang bisa masuk Mekah. "Kalau yang kristen aja bisa lolos, apalagi dari Ahmadiyah," kata Ja'far.

Ini membuktikan, tidak adanya ketegasan dari pihak Kedubes Arab Saudi. "Atau bisa jadi Dubes sudah dibohongi oleh pemerintah Indonesia, terutama Dirjen Bimas Haji Depag," lanjutnya.

Untuk menyampaikan protes dan tuntutannya, 6 orang delegasi yaitu Ust. Sobri Lubis, Ja'far Shiddiq, Habib Selon, M. Al Khaththath, Misbahul Anam, dan Habib Mahdi bertemu Dubes Arab Saudi, M Abdurrahman Al Ayat.

Delegasi disambut baik dan pihak Dubes Arab Saudi mengucapkan terima kasih atas tuntutan yang disampaikan oleh massa FPI yang didukung juga ormas Islam lainnya itu.[pendi/www.suara-islam.com]