Amrozi Cs Dieksekusi Malam Ini

[CILACAP] Tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, yakni, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, dijadwalkan menjalani eksekusi di hadapan regu tembak Polri di sebuah lokasi di kawasan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/11) tengah malam ini. Demikian diungkapkan sejumlah sumber yang dihubungi SP, Jumat (7/11) pagi.

Kepastian jadwal tersebut juga terlihat dari persiapan di lapangan, baik yang menyangkut tugas Polri sebagai pelaksana eksekusi aparat terkait lainnya di Nusakambangan.

Berdasarkan pengamatan SP sepanjang Kamis (6/11), terlihat bahwa para petugas dan anggota tim eksekusi mulai dari petugas keamanan, eksekutor, regu tembak, medis, petugas dari LP Batu Nusakambangan, petugas penyucian jenazah, sampai pilot dan kopilot dua helikopter yang akan membawa tiga jenazah terek-sekusi, telah siap melakukan tugas masing-masing. Bahkan, mereka sudah menggelar geladi bersih untuk kelancaran dan ketepatan waktu ekse- kusi.

Menurut petugas di LP Batu, gladi bersih tersebut dimulai dari ruang isolasi di LP Batu, kemudian menuju ke sebuah ruangan di LP tersebut di mana para tereksekusi menandatangani surat eksekusi. Setelah itu petugas eksekusi membawa terpidana mati ke lapangan, kemudian dibawa ke puskesmas Nusakambangan untuk otopsi, lalu jenazah dimandikan dan dibungkus dengan kantong mayat untuk dibawa ke landasan helikopter. "Gladi bersih pelaksanaan eksekusi berjalan lancar, tak ada yang harus diulang," ujar petugas yang minta namanya dirahasiakan, Jumat pagi.

Dengan lancarnya gladi bersih itu, beberapa sumber berani memastikan, eksekusi akan dilaksanakan pada Jumat tengah malam ini. Diharapkan Sabtu dini hari semuanya sudah selesai, sehingga Sabtu pagi jenazah bisa diterbangkan ke Lamongan Jawa Timur (rumah Amrozi dan Muklas) dan ke Serang Banten (rumah Imam Samudra).

Suasana di Pondok Pesantren Al Islam, Tenggulun, tempat keluarga besar Amrozi tinggal, Kamis menjelang tengah malam berubah tegang menyusul kedatangan Fahmi Bachmid, salah seorang anggota tim pembela muslim (TPM) yang selama ini mendampingi Amrozi cs. Fahmi langsung melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan keluarga yang diwakili Ali Fauzi, serta salah seorang pengasuh Ponpes Al Islam Ustaz Zakaria dan dua orang lainnya.

Usai pertemuan, Jumat dini hari, Fahmi mengatakan, TPM dan keluarga belum mendapatkan pemberitahuan dari kejaksaan mengenai pelaksanaan eksekusi. Selain itu, Fahmi juga menegaskan, informasi yang dia terima dari TPM di Jakarta, petugas kejaksaan yang Kamis petang datang ke rumah Imam Samudra bukan untuk memberitahukan soal eksekusi.

Sementara itu, tim dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, yang terdiri atas Kepala Kejari Serang Amri Satta SH, Asintel Kejati Banten Firdaus Dewilmar SH, Kapolres Serang AKBP Mamat Surahmat, Ketua MUI Serang KH Syafe'I AN, Kepala Kanwil Depag Serang Affini Murtadlo, Kamis (6/11) sekitar pukul 17.00 WIB, berkunjung ke rumah Ny Embay Badriyah, ibunda terpidana mati Imam Samudra, di Kampung Lopang Gede, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.

Pertemuan antara keluarga Imam Samudra dan tim kejaksaan itu berlangsung tertutup. Kedua pihak memilih bungkam soal tujuan kunjungan tersebut. "Kami hanya membawa pesan dari kejaksaan untuk keluarga Imam Samudra," ujar Kepala Kejari Serang Amri Satta, singkat.

Adik kandung Imam Samudra, Lulu Jamaludin menambahkan, kedatangan pihak kejaksaan hanya silaturahmi biasa. "Tidak ada pesan khusus, tetapi hanya silaturahmi saja. Mereka juga sempat meminta nomor kontak saya," ujar Lulu. [G-5/WMO/070/080/149]