Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Harga BBM Turun Bukan Berkat SBY Sat Dec 20, 2008 10:15 pm | |
| Harga BBM Turun Bukan Berkat SBY INILAH.COM, Jakarta - Siapa tak senang jika harga BBM turun hingga 2 kali dalam sebulan? Tentu saja kebijakan penurunan harga BBM itu disambut dengan senang hati. Namun 1 hal yang harus diingat, itu bukanlah prestasi dari pemerintahan SBY.
"Kebijakan itu harus dikeluarkan karena memang harga minyak dunia yang sedang turun," ujar pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy dalam diskusi 'Harga
BBM turun antara politis dan realistis' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (20/12).
Dijelaskan dia, saat harga minyak dunia naik, pemerintahan SBY menaikkan harga BBM dengan harga yang sangat tinggi. Namun pada saat harga minyak dunia turun, harga BBM hanya sedikit turunnya.
"Kalau harga minyak mencapai 40 dolar Amerika per barel, seharusnya harga BBM bisa turun menjadi Rp 2.500 per liter," cetus Noorsy.
Yang perlu dicatat, lanjut dia, pemerintahan SBY telah melakukan kesalahan dengan mendasarkan penurunan harga BBM bukan pada harga pasar. Sebab penurunan harga BBM bisa terjadi karena Indonesia sebagai negara yang tergabung dalam OPEC, maka selayaknya mengikuti harga pasar.
"Jadi bukan kesuksesan pemerintah bisa menurunkan harga BBM, tapi kesuksesan dari perusahaan minyak," ujar Noorsy.
Pada tahun 2008 ini, pemerintahan SBY telah memberlakukan 2 kebijakan, yaitu menaikkan dan menurunkan harga BBM. Harga awal BBM untuk premium adalah Rp 4.500 per liter. Kemudian dinaikkan menjadi Rp 6.000 per liter. Pada bulan Desember ini, harga diturunkan 2 kali. Pertama, turun menjadi Rp 5.500 per liter. Namun setelah dikritik agar tidak mencicil penurunan harga BBM, pemerintahan SBY kembali menurunkan harga menjadi Rp 5.000 per liter. [dew/sss] BBM-Pemilu, Rakyat Jadi 'Mainan' Ade Daud Nasution (inilah.com/Raya Abdullah) Dewi Adhitya S Koesno INILAH.COM, 20/12/2008 18:06 Jakarta - Penurunan harga BBM yang masih sedikit dan belum mencapai level rendah dinilai merupakan senjata pemerintah dalam kampanye politik menjelang Pemilu 2009. Dalam hal ini, rakyatlah yang dijadikan 'mainan' alias obyek.
"Pemerintah tidak fair. Jangan rakyat dijadikan obyek pemilu. Rakyat bisa bikin class action," ujar mantan anggota DPR Ade Daud Nasution usai diskusi 'Harga BBM turun antara politis dan realistis' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (20/12).
Ade pun mempertanyakan mengapa rakyat harus membayar harga tinggi untuk hajat hidupnya sendiri. Sementara pemerintah mengambil keuntungan yang begitu besar.
"Sri Mulyani (Menkeu) pernah ngomong anomali ekonomi setahun yang lalu. Mungkin dia sudah tahu kondisi Amerika bakal seperti ini. Minyak mahal. Amerika beli, dimasukkan ke bungker-bungkernya. Sekarang dia yang jual dari bungker-bungker itu," tandasnya. [tha/sss] | |
|