Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Skenario Terburuk Hantui Demokrat Tue Nov 04, 2008 2:30 pm | |
| Skenario Terburuk Hantui Demokrat AP/RICHARD DREW Seorang pria melintas di bagian Timur Kota New York, Senin (3/11) waktu AS, dan melihat karya grafiti di sebuah tembok bergambar kandidat Presiden AS, John McCain di sisi kiri, dan Barack Obama di sisi kanan, dengan pesan ajakan supaya masyarakat AS memilih calon yang tepat pada hari pemilihan.
[WASHINGTON] Ada skenario mimpi buruk yang masih membayang-bayangi Demokrat, yakni keberhasilan kandidat mereka Barack Obama untuk memenangi pemilih (popular vote) dan keberhasilan John McCain dari Partai Republik untuk memenangi dukungan Dewan Pemilih (Electoral College). Memang, McCain tertinggal dalam tiap jajak pendapat nasional. Berbagai survei juga memperlihatkan Obama unggul dalam pertarungan untuk mencapai persyaratan minimum 270 suara elektoral (electoral vote) yang dibutuhkan untuk memenangi kursi kepresidenan.
Tidak bisa dimungkiri, peluang Republik untuk merebut kembali Gedung Putih masih tampak jauh dari jangkauan. Tetapi, beberapa jajak pendapat terakhir memperlihatkan McCain berhasil mempersempit selisih di sejumlah negara bagian kunci, seperti Virginia, Florida, dan Ohio yang merupakan wilayahnya Republik, ataupun Pennsylvania yang dikenal sebagai basisnya Demokrat.
Jika berbagai jajak pendapat yang ketat itu tepat dan para pemilih yang belum memutuskan dukungan di negara-negara bagian tersebut mendobrak jalan McCain, tidak mustahil bakal terulang kembali kepahitan yang direguk Demokrat pada 2000 ketika memberikan Gedung Putih ke tangan Republik.
Pada 2000, Al Gore dari Demokrat memenangi tipis dukungan pemilih dengan 537.179 suara. Tetapi, George W Bush memenangi pemungutan suara elektoral per negara bagian (state-by-state) yang menentukan siapa yang berhak atas kursi kepresidenan, dengan perbandingan suara 271-266. Hasil tersebut belum punya kepastian hingga penghitungan suara ulang selama 36 hari memberikan Florida, yang ketika itu memberikan 25 suara elektoral, kepada Bush hanya dengan selisih 537 suara.
Ketat
Sebelum pemilu 2000, orang lingkaran dalam politik berspekulasi yang sebaliknya, bahwa Bush kemungkinan yang bakal memenangi popular vote, tetapi akan kehilangan kursi kepresidenan dari tangan Gore.
Satu hari sebelum pemilu 2008, Obama duduk di posisi teratas tiap jajak pendapat nasional. Antusias dengan berbagai penilaian tersebut, Partai Demokrat tempat Senator Illinois itu berasal berharap untuk dapat menaikkan skor di kubu-kubu liberal basis pertahanan partai tersebut, seperti New York dan California.
Tetapi, pertarungan tampaknya akan semakin ketat di beberapa medan pertempuran kunci di mana tiap kandidat kemungkinan akan perlu berjuang keras menggapai "angka sakti" pada Electoral College, yang beberapa di antaranya adalah Florida, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia.
Untuk menang, McCain harus menguasai sebagian besar negara bagian yang dimenangi Bush pada 2004 atau mengambil satu atau lebih negara bagian yang dimenangkan John Kerry dari Demokrat pada empat tahun silam guna mengantisipasi adanya ketertinggalan apa pun. Target terbesar McCain yang ingin direbutnya adalah Pennsylvania, yang menawarkan 21 suara dan sekaligus negara bagian tempat sejumlah jajak pendapat memperlihatkan posisi unggul Obama berkurang dari yang semula double digit menjadi single digit.
Tetapi, tantangan besar juga dihadapi McCain. Obama unggul atau setidaknya berhasil menyamai kekuatan di beberapa negara bagian yang dulu dimenangi Bush. Sementara itu, di sebagian besar negara bagian yang dimenangi Kerry, Obama unggul telak.
Tim kampanye Republik berargumentasi, seiring kian ketatnya survei-survei nasional, posisi McCain di beberapa negara bagian kunci juga meningkat. Hal itu akan mengangkat McCain mencapai kemenangan di negara-negara bagian yang dulu dikuasai Bush, bahkan mungkin yang lainnya. "Kami sedang dalam proses memenanginya," kata Rick Davis, manajer kampanye McCain. Sementara itu, tim Obama menyiratkan tetap percaya diri. [AP/E-9]
Suara Pembaruan Daily | |
|